Berawal di pusat kota metropolis Abu Dhabi, terletak bangunan tertua yang penting untuk kota, Benteng Qasr Al Hosn.
Permata bersejarah budaya yang penting ini di bangun pada abad ke-18 untuk melindungi satu-satunya sumur air tawar di Abu Dhabi yang kemudian berfungsi sebagai tempat tinggal kerajaan dan bangunan pemerintah.
Baca juga, Selain Notre Dame, Ini 15 Rumah Ibadah yang Direnovasi
Transformasi situs Qasr Al Hosn terdiri dari taman budaya seluas 140.000 meter persegi yang mengelilingi benteng dan Yayasan Budaya, sebuah pusat budaya yang terdaftar dari tahun 1980-an. Kedua bangunan ini menempati blok yang mewakili warisan bersejarah dan modern Abu Dhabi.
Baca juga, 5 Gereja di Jakarta Dengan Gaya Arsitektur Khas Eropa
The Department of Culture and Tourism Abu Dhabi (DCT) dan CEBRA Architecture telah menyelesaikan sebuah bangunan baru sebagai bagian dari rencana inti untuk situs terkemuka yang mengelilingi benteng.
Baca juga, Ini Masjid Terbesar di Tokyo Tempat Syahrini Menikah
Sembari memperkenalkan kembali lanskap gurun pesisir, masterplan menekankan dualitas dengan membagi situs secara diagonal menjadi dua lanskap yang kontras. Sisi satu mengambarkan padang pasir yang polos, terbuka seperti halnya dahulu kala sebelum kota modern ini muncul. Namun, di sisi lain, area beraspal dengan tempat menamam di sekitar Cultural Foundation yang bergabung dengan lanskap gurun.
Oleh karena itu Al Musallah memiliki elemen penting dari taman budaya ini berbentuk seperti goa yang berdiri di tengah air untuk menciptakan penghalang tanpa menggunakan dinding dan menghasilkan ruang tenang untuk berdoa dan salat tanpa gangguan.