Apakah Anda menyukai desain yang menggunakan banyak detail, namun tidak terlalu berukir selayaknya rumah klasik? Art Deco adalah salah satu gaya desain yang mungkin cocok untuk Anda. Namun seperti apa desain art deco itu?
Karakter yang paling utama adalah bentuk geometris murni dan kesederhanaan. Kita mengenal langgam Art Deco dalam empat klasifikasi, yaitu floral deco, streamline deco, zigzag deco, dan neo-classical deco. Di Indonesia hanya diaplikasikan dua langgam pertama, yaitu floral deco dan streamline deco, dan jarang sekali ditemukan klasifikasi ketiga dan keempat.
Langgam Art Deco bisa disebut sebagai periode arsitektur yang unik, yaitu terjadi antara dua Perang Dunia, antara tahun 1920 sampai 1939. Periode setelah itu, yaitu sekitar tahun 1950-an masih ada karya arsitektur bernafaskan Art Deco, namun hanya merupakan kelanjutan dari gaya tahun-tahun sebelumnya.
Pada dasarnya Art Deco sendiri lahir karena adanya gerakan modernisme, yaitu tuntutan estetika menuju bentuk sederhana, membebaskan diri dari arsitektur klasik.
Menampilkan kembali romansa art deco pada hunian modern dapat dilakukan melalui fasad bangunannya. Ciri hunian art deco yang vokal terhadap bentuk geometris dan melengkung bisa dipadukan dengan nuansa modern melalui sentuhan sederhana tanpa banyak detail yang memenuhi fasad bangunan
Nuansa art deco yang 'playful' dengan permainan palet warna cerah dan bentuk fasad berbentuk melenkung dan garis simetris bisa menjadi pilihan untuk mempertahankan tampilan sebuah rumah lama. Menambah banyak bukaan ruang memberi kesegaran baru bagi hunian tanpa menghilangkan wajah aslinya.
Memiliki rumah peninggalan yang lazim dengan bentuk art deco dapat direvitalisasi agar tampil modern dan kekinian. Memainkan bukaan ruang dan teknik pencahayaan merupakan beberapa hal esensial yang akan memberi tampilan baru lebih menyegarkan bagi hunian.
Moulding atau profiling adalah bentuk ornamen yang dibuat pada sepanjang permukaan, baik itu di dinding atau ceiling. Fungsinya sebagai estetika tambahan yang kerap ditemukan pada langgam art deco atau klasik. Art Deco dikenal sebagai gaya desain yang dramatis dan penuh detail. Moulding memiliki begitu banyak variasi, namun gaya Art Deco biasanya menggunakan jenis crown moulding.
Sebagai salah satu ciri utama, furnitur bergaya Art Deco cenderung berukuran besar, mulai dari sofa, coffee table, hingga lampu gantung. Desain lampu gantung memiliki pola yang berulang, simetris, dan dramatis. Kata kunci yang perlu diingat dalam merancang gaya Art Deco adalah "bold"
Warna-warna pada gaya Art Deco umumnya sangat mencolok dan kontras. Namun bukan berarti harus selalu demikian. Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih lembut, warna beige atau cream juga sering digunakan di dinding ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur. Kekontrasan warna bisa didapatkan dengan memadukan furnitur kayu atau art piece.
Dalam mengaplikasikan gaya art deco untuk sebuah hunian, diperlukan jiwa seni dan imajinasi tinggi untuk menghidupkan ruangan. Penambahan headboard untuk sandaran punggung dan kepala saat duduk di kasur dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Selain berfungsi untuk memberikan kenyamanan, headboard dengan warna yang kontras dari busa yang ditutupi suade ini juga bisa mempercantik bentuk kasur secara keseluruhan.
Desain art deco hadir membawa kebebasan dalam mengekspresikan seni dalam ruangan sehingga menciptakan makna modern baik pada interior maupun arsitektur. Pemilihan dekorasi menjadi aspek yang tidak kalah penting dalam mengadopsi gaya ini, dengan menambahkan wallpaper seperti flamingo dan lampu hias dapat memberikan kesan art deco yang sangat kental.
Mewah dan anggun menjadi ciri khas desain dan arsitektur bergaya art deco. Tidak hanya muncul pada karya seni, art deco muncul pada furnitur hingga arsitektur baik interior maupun eksterior. Penambahan elemen untuk hiasan dinding berwarna emas yang hidup dengan bentuk yang sederhana namun efisien dapat menghidupkan gaya yang muncul pada tahun 1920-an ini.
Memasang cermin yang meninggi di kamar mandi tak akan terlihat salah, jika ingin memasukan sentuhan art deco di dalamnya. Dimensinya yang besar bisa menjadi penekanan dekorasi interior, di samping nilai fungsionalnya. Selain itu guratan garis-garis di sekelilingi cermin semakin menguatkan tampilan geometrisnya, yang menjadi salah satu kekhasan dari desain bernuansa art deco.
Gaya art deco identik dengan kesan mewahnya. Dan setiap detail dalam interiornya dipilih dengan menjunjung kebebasan, tak terkecuali soal material. Misalnya menyandingkan bukaan kaca besar dengan dinding marble pada salah satu sisi ruang, maka pesona elegan dari sebuah kamar mandi pastinya akan keluar.
Tambahkan pula ornamen hias seperti lampu gantung berwarna emas, agar semakin terlihat jelas kemewahannya.
Di tengah maraknya gaya modern pada hunian, elemen interior yang terinspirasi dari gaya Art Deco masih menjadi pilihan saat ingin menambahkan kesan glamor pada interior rumah. Salah satu contohnya adalah panel dinding terbuat kayu yang mengadoptasi repetisi garis sebagai motif.
Gemerlapnya kehidupan pada periode waktu 1920-an dan 1930-an menginspirasi gaya Art Deco yang identik dengan perpaduan palet warna yang bold dan sentuhan silver maupun emas. Gaya ini diterjemahkan pada interior dapur di hunian zaman sekarang melalui kabinet berwarna hijau tua, furnitur berwarna emas, serta repetisi form pada backsplash dapur.
Motif yang tercipta dari kumpulan garis-garis berwarna emas kerap disandingkan dalam kategori gaya Art Deco. Tak hanya menambah nilai estetika, motif ini dapat diaplikasikan pada partisi yang sekaligus menjadi ruang penyimpanan pada ruang makan di sebuah unit apartemen.