Para calon ibu baru, apakah sedang mencari inspirasi desain kamar bayi atau nursery room. Temukan 5 tips yang wajib Anda ikuti! Mempersiapkan kamar bayi atau nursery room lebih dari sekadar menaruh baby cribs dan menggunakan wallpaper bergambar menggemaskan, namun ada elemen desain yang perlu diperhatikan demi kenyamanan dan kesehatan si kecil.
Bersama desainer interior, Eric Wibowo, CASA Indonesia memberikan panduan merancang fasilitas kamar bayi dan sang ibu. Hadirkan kehangatan sang ibu bagi buah hati melalui desain nursery room yang meneduhkan jiwa. Happy mom, happy baby!
Kenyamanan dan fungsi merupakan hal utama pada kamar bayi. Bagi Eric Wibowo, estetika menjadi faktor terakhir yang mampu menambah atmosfer ruang menjadi lebih hidup. Saat merancang kamar bayi, ruangan tersebut harus bisa mewadahi fasilitas sang bayi dan juga kenyamanan ibu.
Kebutuhan utama bagi sang ibu adalah tempat tidur atau kursi yang nyaman saat menyusui atau memompa ASI. Kursi yang disarankan adalah arm chair atau sofa two-seater dengan back rest yang empuk. Kehadiran footrest atau ottoman akan lebih mengoptimalisasi momen ini. Menyematkan beberapa cushion bisa menjadi penyangga yang beraksen manis.
Untuk kemudahan mobilitas, tempat tidur sang ibu atau nanny harus berdekatan dengan baby cribs sekitar 50-70 sentimeter. Jaraknya sangat bervariatif tergantung ukuran kamar. Desain tempat tidur bisa diseragamkan dengan baby cribs, baik dari bentuk, finishing, ataupun pemilihan seprai.
Karena untuk kapasitas satu orang, maka tempat tidur sang ibu cukup berukuran 200 x 100 sentimeter, ukuran tempat tidur ibu mengikuti luasan kamar. Dengan wall treatment yang serupa, nuansa kamar bayi akan terasa seperti hotel berbintang lima dengan twin bed.
Baca juga, Penting! Tips Memanfaatkan Ruang Kecil untuk Kamar Anak
“Semakin banyak orang tua yang meminta agar furnitur anak bisa ditransformasikan dan digunakan hingga ia tumbuh besar, misal ranjang bayi,” papar Eric. Hal ini bisa menjadi investasi jangka panjang, tanpa perlu membeli furnitur baru. Modifikasinya seperti railing ranjang dapat dilepas menjadi ranjang dewasa atau extendable bed yang mengikuti tinggi anak.
Furnitur multifungsi juga menjadi solusi desain bagi ruang yang compact, seperti extra bed di bagian bawah tempat tidur dan kabinet yang dapat dibuka dan berubah menjadi changing table. Penting untuk memaksimalkan ruang sebaik mungkin, tanpa membuat ruangan terasa sesak. Less is more but functional.
Penting sekali agar sang bayi dapat bertumbuh menjadi cerdas dan sehat. Oleh karena itu, nuansa ruangan perlu menciptakan suasana yang kreatif, inspiratif, edukatif, dan juga aman. Secara psikologis, warna pastel mampu membantu bayi merasa tenang untuk mengantarkan mereka tidur.
Untuk warna-warna pop atau cerah bisa diimplementasikan di furnitur, bedding, atau dekorasi. Bukan berarti harus memakai warna terang, karena warna gelap pun dapat menciptakan suasana yang elegan dan hangat. Pemilihan tone warna pada dinding dan furnitur tergantung dengan ukuran kamar. Kamar yang berukuran compact akan terlihat lebih luas jika menggunakan warna terang.
Dari segi motif, kamar bayi dapat diisi dengan bentuk-bentuk yang lebih eksperimental dan beragam namun dalam jumlah yang secukupnya agar tidak terlalu ramai. Gunakan motif yang tak lekang oleh waktu, seperti balon udara, awan, pepohonan, atau binatang.
Pilihan tekstur yang lembut bagi kulit bayi, seperti katun, bambu organik, linen, atau velvet sehingga bayi tertidur lebih lelap. Demikian pula dengan sofa yang harus lembut, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Kamar seorang bayi atau balita jelas akan mudah kotor. Setiap material furnitur atau bahan kain yang digunakan harus bebas dari bahan kimia atau menggunakan bahan organik.
Penempatan furnitur pada ruang bayi bisa disesuaikan dengan aktivitas, sehingga sirkulasi ruang menjadi berurutan dan rapi. Posisi changing table atau kabinet multifungsi bisa berada di antara tempat tidur dan kamar mandi, sehingga memudahkan memindahkan bayi dari tempat tidur untuk mandi dan ganti popok.
Sofa atau armchair bisa diletakkan berdekatan dengan tempat tidur untuk ibu menyusui atau para tamu berkunjung. Bayi yang mudah terbangun karena suara bising sebetulnya hanyalah perkara kebiasaan saja.
Bila sang bayi terbiasa dalam suasana yang riuh atau ramai seperti saat di dalam kandungan, maka ia akan memiliki ketahanan lebih terhadap kebisingan suara.
Menurut Eric, sebenarnya kamar bayi dapat ditempatkan di mana saja dalam rumah. Namun kebisingan dapat diatasi saat perancangan rumah awal dengan menempatkan kamar jauh dari jalan raya atau proyek pembangunan. Selain itu, penggunaan material bangunan dan aksesori yang meredam suara dapat mendukung suasana yang relax, seperti karpet, kayu, kain furnitur, dan selimut.
Baca juga, Tips Merancang Kamar Tidur Anak Agar Tidur Nyenyak
Pencahayaan lampu tidak ada ketentuan khusus. Untuk kamar tidur anak sebagainya memilih jenis lampu yang menyinari semua sudut ruangan. Eric kerap memakai spotlight LED 5-7 watt berwarna warm white. Pemilihan watt tergantung pada ketinggian ceiling.
Semakin tinggi ceiling di kamar, semakin besar watt yang digunakan. Hal terpenting bahwa tidak meletakkan lampu persis di atas ranjang bayi agar tidak silau.
Selain sebagai penerangan, cahaya matahari yang menyehatkan mampu membantu membunuh kuman-kuman dan bakteri dalam kamar. Area dekat jendela memang logikanya akan lebih panas, namun tidak membatasi peletakkan tempat tidur anak. “Apabila suhu ruangan selalu terjaga di level yang nyaman, maka saya rasa menempatkan ranjang bayi dekat jendela aman-aman saja,” tutup Eric.