Berlatarkan Indonesia yang kaya akan kebudayaan, pemandangan, alam hingga keberagaman. Menjadi inspirasi film dokumenter Semesta produksi Tanakhir Films yang berkolaborasi dengan sutradara Chairun Nissa.







Baca juga, Ingin Punya Ruang Tamu Seperti Rumah Dalam Film NKCTHI?


Sejak awal penggarapannya, Mandy Marahimin dan Nicholas Saputra selaku pendiri dan produser Tanakhir FIlms ini mempersiapkan Semesta menjadi tayangan dokumenter yang berbeda. Dari segi orang-orang yang terlibat di dalamnya sampai sudut pandang penceritaannya. Berawal dari riset untuk mencari 7 sosok protagonis yang ada di dalam film.



Romo Marselus Hasan, Pemimpin Agama Katolik di Bea Muring, Manggarai, Nusa Tenggara Timur 


Pertama ada, Tjokorda Raka Kerthayasa, tokoh budaya di Ubud, Bali dengan latar momentum Hari Raya Nyepi sebagai hari istirahat alam semesta. Lalu, Agustinus Plus Inam, Kepala Dusun Sungai Utik, Kalimantan Barat yang memastikan pentingnya para penduduk desa memahami tata cara adat mereka dalam melindungi dan melestarikan hutan.


Baca juga, Kunjungi 5 Destinasi Wisata Berdasarkan Film Ini


Selanjutnya, Romo Marselus Hasan, Pemimpin Agama Katolik di Bea Muring, Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang menyelipkan pesan para jemaatnya untuk berdamai dan menjaga pelestarian alam.







Serta, Muhammad Yusuf, seorang imam di Desa Pameu Aceh dan Iskandar Waworuntu, yang memutuskan untuk hijrah dan hidup bersama keluarganya di sebuah tempat yang ia beri nama Bumi Langit di Imogiri, Yogyakarta. Tidak hanya lelaki, unsur pemberdayaan perempuan dan community development juga menjadi poin yang diangkat dalam film ini.


Baca juga, Intip Interior Restoran Bergaya Film Wes Anderson



Kelompok wanita di Kapatcol, Papua Barat yang melakukan sasi


Seperti hadirnya Almina Kacili, Kepala kelompok wanita gereja di Kapatcol, Papua Barat yang berhasil membantu menyeimbangkan alam melalui "sasi". Dan tidak ketinggalan, kehadiran Ibukota Jakarta yang diperlihatkan melalui Soraya Cassandra, petani kota pendiri Kebun Kumara Jakarta, yang sangat kreatif untuk mengubah tanah di tengah kota menjadi hijau kembali.


Baca juga, Ingin Desain Dapur Seperti di Film Aruna dan Lidahnya?



Soraya Cassandra, Kebun Kumara, Jakarta


Film ini juga menjadi debut Tanakhir Films dalam memproduksi film dokumenter panjang. Sebelumnya film ini berhasil menjadi nominasi dalam katergori Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2018. Dokumenter ini pub berhasil melewati tahap seleksi untuk diputar di Suncine International Environmental Film Festival di Barcelona, Spanyol (6-14 November 2019). Dan tentunya akan ditayangkan secara terbatas di bioskop-bioskop Indonesia pada 30 Januari 2020 mendatang.


Sumber foto + teaser: Dok. Semesta