Sekilas dan secara fisik, oven dan microwave terlihat sangat serupa. Namun ternyata, kedua alat ini memiliki beberapa perbedaan, lho seperti tujuan penggunaan, kapasitas, hingga hasil akhir masakan. Agar lebih jelas, simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan oven dan microwave.
Dari cara kerja, kedua alat ini memiliki sedikit perbedaan. Sesuai dengan namanya, microwave bekerja dengan menggunakan radiasi elektromagnetik dari gelombang mikro untuk memanaskan dan mematangkan makanan. Gelombang mikro adalah salah satu jenis radiasi elektromagnetik, yang lebih pendek dari gelombang radio dan lebih panjang dari gelombang inframerah.
Sementara itu, oven menggunakan gas atau listrik sebagai sumber panas. Pada oven konvensional, Anda akan menemukan alat pengukur suhu, sehingga Anda dapat memilih pada suhu berapa Anda ingin mematangkan masakan. Bahkan saat ini, banyak oven yang dilengkapi dengan kipas, yang berguna untuk menyebarkan suhu panas secara merata.
Perbedaan oven dan microwave berikutnya yaitu terletak pada tujuan pengguaan kedua alat ini. Microwave berfungsi untuk memanaskan dan mematangkan makanan dalam waktu singkat, seperti memasak popcorn. Sedangkan oven berfungsi untuk memanggang atau membakar masakan, seperti membuat kue atau memanggang ayam.
Melihat tujuan penggunaan antara oven dan microwave, diketahui bahwa oven lebih ditujukan untuk pematangan masakan, sehingga hasil dari masakan yang dimasak menggunakan oven jelas bisa matang merata dan lebih renyah.
Sementara microwave lebih ditujukan untuk memanaskan masakan dengan hasil cenderung kering, karena cara kerjanya untuk mengurangi kadar air dan menghilangkan kelembaban makanan. Sehingga microwave kurang efektif untuk kegiatan memasak makanan yang membutuhkan kematangan lebih lama seperti daging atau kue.
Meskipun saat ini sudah ada istilah microwave oven dengan fungsi ganda, yakni memanaskan sekaligus mematangkan. Namun, hasil pada masakan tentu berbeda jika dibandingkan dengan mematangkan masakan menggunakan oven.
Umumnya, microwave cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, maksimal 30 liter. Hal ini disesuaikan dengan fungsinya, yakni hanya sebagai penghangat makanan saja. Sedangkan oven memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang besar, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Oven dengan ukuran yang lebih besar biasa digunakan untuk membuat makanan dengan jumlah banyak seperti kue, pizza, dan sebagainya.
Secara garis besar, terdapat lima jenis oven yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari oven manual atau oven kompor, oven listrik, oven gas, oven konveksi, yakni oven yang dilengkapi dengan kipas untuk membantu meratakan panas, serta oven konvensional, yakni oven yang menyatu dengan kompor, cenderung lebih mahal dan memiliki kapasitas yang besar.
Berbeda dengan oven, umumnya semua microwave bersumber pada listrik tanpa kompor, tidak menyatu dengan kompor atau peralatan lain, dan tidak memiliki kapasitas sebesar oven. Jenis microwave biasanya hanya berfungsi untuk memanaskan masakan, namun kini terdapat jenis microwave lain yakni grill microwave yang mempunyai fungsi lain untuk memanggang makanan, dan convection microwave yang dapat meratakan suhu.
Perlu diketahui bahwa oven menggunakan daya yang lebih sedikit, baik listrik atau gas, jika dibandingkan dengan microwave, tetapi mempunyai proses pemanasan dan pematangannya yang waktu lama, sehingga membuat daya listrik ikut besar. Sedangkan microwave menggunakan daya listrik yang lebih besar, meskipun waktu pemanasannya tidak terlalu lama.
Mana yang lebih? Jawabannya, tergantung pada intensitas pemakaian Anda. Pastikan juga Anda menyesuaikan dengan kebutuhan, ya!
(Teaser: Max Vakhtbovych / Pexels)