Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46 tentu menyita perhatian public. Bukan tanpa alasan, pelantikan kali ini terasa begitu berbeda karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris di Gedung Capitol di Washington DC diramaikan dengan 200 ribu bendera AS yang dipasang di pelataran Gedung Capitol sebagai simbol kehadiran warga AS yang ingin menyaksikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Berbicara tentang posisi Presiden AS, tentu lekat dengan Gedung Putih dan juga The Oval Room sebagai ruang kerja resmi Kepresidenan. The Oval Room atau Ruang Oval terletak di dalam Gedung Putih yang berlokasi di Pennsylvania Avenue, Washington DC. Gedung Putih sendiri juga merupakan kediaman resmi Presiden AS sejak tahun 1800. John Adams merupakan Presiden AS pertama yang mendiami Gedung Putih saat menjabat.
Salah satu ruangan paling fenomenal di Gedung Putih adalah The Oval Room atau Ruang Oval. Ruangan tersebut dibeni nama oval karena arsitekturnya yang berbentuk oval. Ternyata, bentuk ruangan yang oval ini punya alasan yang cukup spesifik. Awalnya, Gedung Putih memang sudah dibangun dengan tiga ruang utama yang berbentuk oval. Dahulu ada tradisi ketika Presiden AS menerima tamu, tamu undangan akan memasuki ruang kepresidenan secara berurutan dan berjalan ke arah Presiden yang berdiri di dekat perapian.
Kemudian para tamu akan memberikan salam penghormatan, lalu petugas protokoler akan menyebutkan nama-nama dari tamu undangan tersebut. Setelah itu, para tamu akan berdiri melingkar dan presiden akan mengitari mereka untuk berbicara sambil mengingat kembali peran dan nama si tamu. Karena tradisi inilah ruang-ruang awal yang dibangun di Gedung Putih berbentuk oval.
Bentuk oval akan memudahkan prosesi perkenalan presiden dengan tamunya tadi tanpa harus berdesakan. Dari segi perspektif, bentuk oval juga membuat Presiden mendapat sudut pandang menyeluruh kepada siapa saja yang berada di ruang oval. Selain itu, bentuk oval juga dinilai lebih luwes dan tidak kaku, sehingga suasana yang serius tidak akan terasa begitu tegang.The Oval Room atau Ruang Oval sendiri sebenarnya adalah ruangan tambahan yang baru dibangun pada tahun 1909. Karena ruangan lain sudah berbentuk oval, maka bentuk Ruang Oval pun menyesuaikan agar keindahan estetikanya tetap terjaga. Tradisi perkenalan atau penyambutan tersebut sebenarnya sudah lama ditinggalkan sejak masa Presiden Thomas Jefferson. Hingga kini, mempertahankan bentuk ruangan yang oval adalah salah satu cara para Presiden AS untuk menghormati sejarah.
Ada satu furnitur yang paling menarik di dalam The Oval Room atau Ruang Oval yaitu Resolute Desk atau Meja Resolute. Meja tersebut merupakan meja kepresidenan di Amerika Serikat yang diletakkan di Ruang Oval Gedung Putih. Meja ini merupakan hadiah dari Ratu Victoria kepada Presiden Rutherford B. Hayes pada tahun 1880. Meja ini dibuat dari puing-puing kapal penjelajah Inggris, HMS Resolute. Saat digunakan mendiang Presiden Roosevelt, meja tersebut memiliki pintu kecil di antara kaki meja untuk mencegah orang-orang melihat kursi rodanya.
Banyak presiden yang menggunakan meja ini, dan masing-masing memiliki tempat tersendiri dalam meletakkan meja ini. Namun atas saran Ibu Negara Jackie Kennedy meja ini untuk pertama kali diletakkan di Ruang Oval pada tahun 1961 untuk dipakai oleh Presiden John F. Kennedy. Meja ini tidak digunakan di Gedung Putih hanya sekali yakni setelah pembunuhan Presiden Kennedy pada tahun 1963, ketika Presiden Johnson membolehkan meja ini dibawa dalam perjalanan eksebisi dengan Perpustakaan Kepresidenan Kennedy. Setelah itu meja ini dipamerkan di Smithsonian Institution. Presiden Jimmy Carter kemudian membawa meja ini kembali ke Ruang Oval, dimana Presiden-presiden seperti Ronald Reagan, Bill Clinton dan George W. Bush juga menggunakannnya. Sekarang meja ini akan kembali digunakan oleh Presiden AS terpilih, Joe Biden. Happy working, Mr. Presiden!