Amsterdam merupakan magnet bagi bakat-bakat kreatif dan open minded dari seluruh dunia. Optimisme dan kreatif adalah karakter individu ini. Simak perbincangan kami dengan mereka tentang  hal-hal yang menginspirasi kehebatan mereka.

1. Onno Kokmeijer, Masterchef “Ciel Bleu” di Okura Hotel Amsterdam penyandang dua Michelin Stars




Image: Ciel Bleu

Apakah yang membedakan Anda dengan chef lain dan bagaimana cara mempertahankan eksistensi Anda sebagai Michelin-star restaurant selama bertahun-tahun?

It’s not only about the food. Semua chef memiliki signature mereka sendiri dan mampu memasak dengan baik tetapi hubungan dan interaksi dengan tamu sangat penting. Tamu saya adalah duta terpenting. Saya kira ini dapat membedakan posisi anda.

Apakah “food design” penting bagi Anda?
Ya. Sekarang ini kesinabungan antara gaya hidangan di atas piring dan penyajian di hadapan tamu telah menjadi sejenis seni di dunia gastronomi.

Apakah kekuatan di balik motivasi Anda?
Menjadi seorang chef adalah sebuah passion dan emosi. Guru saya pernah berkata bahwa memasak tidak semata-mata dipelajari di sekolah. Kita juga belajar dari pengalaman dan dari chef lainnya.

Apa yang Anda lakukan yang tidak dilakukan oleh chef lain?
Kami terus mencari hidangan baru. Yang terpenting adalah mempertahankan kualitas pekerjaan kita. Kami terus menyempurnakan signature dish yang telah kami hidangkan selama 10 tahun.

Pentingkah peranan seorang sommelier?
Sangat penting, terutama di Eropa. Pada food and wine pairing, kami menghidangkan wine yang berbeda untuk setiap course. Kesegaran wine dan kombinasinya dengan hidangan sangat penting. 

2. Pengusaha Club: Casper Reinders dari Tao Group, Amsterdam


Image: Tao Group


Eksistensi Casper Reinders terlihat jelas dalam interior puluhan restoran dan club-nya. Tidak heran kalau ia dijuluki 'gubernur kehidupan malam' Amsterdam. Britney Spears, Brad Pitt, George Clooney dan lain-lain menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu club-nya bernama Jimmy Woo ketika mengunjungi Amsterdam. 

Esensi dari seorang taste maker adalah kreatifitas. Anda bisa menjelaskan proses kreatif Anda?
Dikelilingi oleh orang yang kreatif menghidupkan energi kreatif saya sendiri. Creative scene Amsterdam sangat besar dan luas. Di sini saya dapat menemukan inspirasi di mana-mana.

Apa rahasia keberhasilan Anda?
Makanan tentunya harus enak,  tetapi yang menciptakan the magic adalah keragaman pegawai  saya dari yang gay, straight, punk, chic, alternative, orang Asia, Afrika dan sebagainya.

Bagaimana cara Anda mengikuti tren?
Saya dikelilingi oleh anak-anak muda. Seorang trend watcher akan terus berkeliling ke berbagai club lain untuk mencari musik yang cocok untuk ketiga club saya.

Sekarang ini Anda lebih tertarik pada dunia interior. Mengapa?
I follow my heart. Uang adalah penting bagi saya tetapi motivasi saya bukanlah untuk mencari uang. Saya melakukan apa yang saya sukai.

Apakah pengolahan sebuah club lebih sulit dibandingkan dengan restoran?
It’s a different ball game. Club lebih menguntungkan, tetapi karena kita harus terus mengikuti tren, maka akan selalu banyak perubahan.

3. Florist Ueli Signer dan Florian Seyd, Wunderkammer


Image: Wonderkammer


Selain bahan dasar bunga dan tanaman, identitas gaya desain duet Ueli Signer dan Florian Seyd lahir dari inspirasi mineral, unggas, serangga, batu koral dan segala sesuatu yang datang dari alam.

Apakah Anda bisa ceritakan konsep “Shop for a week” yang digelar setiap tahun?
Kami memutuskan untuk tidak terikat dengan sebuah flower shop. Aneka proyek kami di luar negeri membutuhkan konsentrasi penuh. Bagi para klien di Amsterdam, kami menggelar pameran “Shop for a week” dua kali setahun.

Apakah tantangan terbesar Anda?
Memperkirakan timing dan fase bunga yang tepat pada puncak acara ketika bunga-bunga kami harus “bloom at it’s best” itu tidaklah selalu mudah. Pengalaman dan jam terbang kami memudahkan minimalisasi masalah ini.

Siapakah flower designer favorit Anda?
Tage Andersen dari Denmark, spesialis floral sculpture Daniel Ost dari Belgia dan Gregor Lersch dari Jerman merupakan nama-nama yang menjadi inspirasi kami berdua.

Dari Asia?
Banyak sekali. Kami kagum pada Elly Lin. Dari Jepang Mami Kawazaki juga merupakan nama yang kami kagumi. Dalam buku Formidable Florist ada sepuluh prancang bunga dari Asia.

4. Arsitek dan Perancang Art Shoes Rem D. Koolhaas & Enter Galahad, The United Nude



Image: The United Nude


Kombinasi bakat unik dan visi yang selaras Rem D. Koolhaas (Rem D. adalah keponakan arsitek terkenal Rem Koolhaas) bersama Galahad Clarks, generasi ketujuh pembuat sepatu Clark’s telah menjadikan The United Nude top expert dalam teknologi canggih/architectural ladies footwear.

Bisa Anda ceritakan Milan Design Week 2015?
Untuk menantang dan mendobrak batasan pembuatan sepatu menggunakan material terbaru dan tercanggih dalam projek “Reinventing Shoes” kami berkolaborasi dengan 5 perancang yang sama sekali belum pernah membuat sepatu. Arsitek Zaha Hadid, Ben van Berkel, Fernando Romero dan desainer produk Ross Lovegrove dan Michael Young menciptakan sepatu wanita dengan hanya menggunakan 3D printing.

Mengapa Anda memilih desain sepatu sedangkan latar belakang Anda adalah arsitektur?
Proses penyelesaian arsitektur membutuhkan waktu yang lama. Saya lebih suka membuat produk berukuran kecil yang proses realisasinya lebih cepat.

5. Arsitek Ben van Berkel & Caroline Bos, The United Network Studio

Image: UN Studio


UN Studio didirikan oleh Ben van Berkel bersama Caroline Bos. Nama United Network Studio dipilih sebagai referensi watak kolaboratif perusahaan ini. Bersama UN Studio Shanghai dan Hongkong yang merupakah anak perusahaan penuh dari UN Studio Amsterdam perusahaan ini telah membangun jembatan, teater, stasiun kereta api, kompleks perumahan dan urban planologi di berbagai negara di Asia (Singapura, Korea, Cina dll), Amerika, Afrika dan Eropa.

Apa yang menjadi perhatian Anda atas apa yang sedang terjadi di arsitektuk dunia?Topik seputar lingkungan, keamanan, pemilihan bahan yang tidak tepat dan kesehatan. Topik kesehatan dalam arsitektur sangat menarik. Tehnik instalasi yang dipakai dalam ruang operasi di rumah sakit saya terapkan di perkantoran. Saya bangga dengan hasil test yang memperlihatkan penurunan 20% absen sakit orang2 yang bekerja di perkantoran tersebut.   
Untuk menghemat energi saya menggunakan struktur bangunan dengan aplikasi concrete core activation yaitu tehnik penyimpanan energi thermal yang dapat dirilis saat diperlukan.

Bisa Anda ceritakan tentang evolusi gaya desain anda selama ini?
Sekarang ini saya lebih tertarik dengan bentuk dan fungsi objek, bagaimana kita mengisi objek dengan suatu fungsi. Juga banyak ide yang berhubungan dengan pengetahuan dan inovasi pengetahuan. Untuk itu kami adakan platform khusus komunitas pengetahuan.

6. Gabriel Chiave, Direktur Kreatif Marcel Wanders


Image: Kameha Grand Zurich L'Unicho


The New York Times sampai menjuluki Marcel Wanders “Lady Gaga of Design”.
Di samping pujian,  ia juga dikritik oleh apa yang disebutnya sebagai design fundamentalist tetapi design Marcel untuk nama-nama besar seperti Kartell, Poliform, Flos, Cappellini, B&B, Baccarat, Alessi, Christoffle dan sebagainya membuktikan dirangkulnya konsep-konsep ini.

Bisa Anda ceritakan pendekatan holistik Marcel Wanders pada desain?
Dasar cerita kuat memberi jiwa dan makna pada suatu karya. Melalui fotografi dan cerita, kami berusaha menjangkau masyarakat.

Apa yang akan datang setelah modernitas?
Selama bertahun-tahun Marcel Wanders melihat ke referensi ke masa lalu, ke akar, warisan budaya, kualitas pembuatan dan kerajinan masa lalu. Referensi design ini menghidupkan kembali kualitas estetik masa lalu ke masa kini dan masa depan. Tentunya dengan penambahan twist Marcel Wanders sendiri dan menggunakan pendekatan design dan teknik kontemporer.