Bukan hanya sekadar membuat furnitur orang dewasa dalam ukuran kecil, merancang dan memilih furnitur anak membutuhkan riset yang mendalam. Faktor usia, kebutuhan, perilaku anak dalam berakftifitas, dan interaksi antar anak dengan objek atau ruang adalah hal-hal yang patut diperhitungkan.
“Dalam merancang furnitur anak, faktor fungsi tetap menjadi prioritas dibandingkan dengan hal-hal dekoratif dengan catatan tetap mampu memberi pengalaman yang menyenangkan.” jelas Lincoln Bong, creative director dan chief designer Kids Republik, biro interior khusus anak yang berbasis di Jakarta sejak tahun 2011.
Dalam benang merah yang serupa, beberapa brand furnitur khusus anak ini membagi kiat seputar keamanan dan unsur kesenangan dari sebuah furnitur anak.
Berikut ini 6 tips memilih furnitur anak yang aman dan menyenangkan yang telah dirangkum oleh CASA Indonesia:
Aktivitas makan bagi anak-anak juga merangsang komunikasi dengan seluruh keluarga saat makan bersama-sama dalam satu meja. Untuk furnitur makan anak, ketinggian kursi dan pijakan kaki harus dipastikan senyaman mungkin. Baby high chair misalnya, tinggi meja dari lantai idealnya sekitar 72,5 sentimeter dan tinggi total sekitar 82 sentimeter.
Pemilihan warna terang dianjurkan agar kontras dengan warna makanan dan sisa makanan yang berjatuhan dapat terlihat dengan jelas. Tips dari Rug House, karena anak-anak cenderung sulit untuk makan, furnitur dan peralatan makan dengan bentuk yang menarik perhatian sangat dibutuhkan.
Contohnya, peralatan makan dengan aksentuasi huruf dan angka misalnya. Keberadaannya akan memudahkan anak untuk makan sambil belajar mengenal huruf dan angka.
Baca juga, Tips Merancang Kamar Tidur Anak Agar Tidur Nyenyak
Karena dunia anak tidak dapat dipisahkan dari aktivitas bermain, metode pengajaran bagi anak-anak tetap membutuhkan unsur permainan dalam optimalisasi esensinya. Untuk menghindari rasa jenuh, proses belajar pada anak membutuhkan pengalihan bentuk yang lebih persuasif, contohnya adalah lemari buku dengan papan perosot di bagian atas yang dibuat oleh Kids Republik.
Furnitur multifungsi seperti ini merangsang anak secara psikologis untuk membaca buku, sekaligus belajar angka dengan menghitung jumlah anak tangga.
Animaze karya Ekaterina Shchetina and Libero Rutilo mengajarkan anak untuk fokus dan mengenal bentuk. Bantalan berbentuk unik ini bisa digunakan sebagai kursi, serta rangka kayu bisa difungsikan sebagai meja atau tunnel untuk bermain.
Tree Top Adventure - Vertiplay Wall Toy dari Oribel adalah salah satu contoh mainan edukatif yang bisa difungsikan sebagai dekorasi dinding. Setiap produk Oribel bisa dilepas pasang di dinding dengan mudah tanpa merusak permukaan cat.
Mainan ini membantu eye-hand coordination, fine motor skills, dan cause & effect relationship. Oribel menghadirkan berbagai jenis mainan, seperti kepala rusa, pohon, kereta, dan xylophone.
Untuk furnitur anak, material yang paling aman adalah solid wood yang telah dioven dengan finishing waterbased paint atau non-toxic. Bagi Yamatoya yang telah bergerak di industri ini sejak 93 tahun yang lalu, material kayu memberi banyak pengaruh positif, seperti sensasi nyaman saat disentuh hingga menghadirkan visual yang unik seiring bertambahnya usia kayu, seperti warna yang semakin menguning atau corak yang semakin terlihat jelas.
Yamatoya yakin, hal ini mampu menghadirkan pengalaman manis kepada anak-anak untuk berdampingan dengan material alami sejak usia dini. Bahkan keadaan permukaan yang tidak sempurna dengan lekukan dan goresannya bisa menjadi kenangan tersendiri bagi si anak berkat imajinasi mereka.
Material kain juga aman untuk anak, namun pastikan pewarna kain yang digunakan tidak mengandung bahan kimia. Hindari menggunakan kancing-kancing berukuran kecil dan mudah lepas. Sistem jahit lebih aman untuk anak-anak.
Baca juga, 10 Dekorasi Kamar Anak di Bawah 1 Juta
Bentuk dari furnitur anak bisa bermacam-macam, mulai dari karakter animasi hingga hal-hal sederhana yang terlihat dalam keseharian, seperti awan, binatang, dan berbagai kendaraan.
Selain harus bersudut tumpul, celah dan bagian-bagian furnitur yang dapat digeser atau digerakan harus dirancang sesuai dengan ukuran anak. Hal ini diupayakan untuk menghindari tangan terjepit.
Salah satu caranya adalah menggunakan engsel soft closing. Mengingat hal membuka pintu lemari atau laci juga merupakan proses belajar sang anak, pemilihan bentuk handle pun perlu diperhatikan agar mudah mereka genggam. Sebaiknya, furnitur anak tidak mudah digeser atau diangkat oleh anak-anak untuk menghindari hal-hal yang mencelakakan, seperti tertimpa meja atau kursi misalnya.
Seperti halnya kitchen set dari Kids Republik, wujudnya dibuat relatif berat namun tetap mudah bagi orang dewasa untuk memindahkannya.
Baca juga, 10 Inspirasi Mendesain Kamar Anak
Furnitur anak juga bisa menjadi sebuah investasi jangka panjang. Tidak hanya dari segi memori yang terekam bersamanya semasa anak, fungsinya juga tetap dapat dinikmati seiring bertambahnya usia. Sukusuku Plus Chair dari Yamatoya dan Logan table dari Arbor&Troy Kids adalah contoh nyatanya.
Kursi ini adalah dining chair dengan adjustable seat board dan footrest yang bisa digunakan oleh bayi berumur enam bulan hingga orang dewasa. Cukup dengan memindahkan bagian meja dan pijakan kakinya ke celah-celah yang tersedia, kursi ini bisa digunakan oleh seluruh anggota keluarga.
Logan "Grow With U" Play Table dari Arbor&Troy adalah meja belajar yang bisa ditinggikan hingga 75 sentimeter sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Pemilihan warna pada ruang yang ditujukan bagi anak-anak adalah warna yang memberi kesan nyaman, ceria, dan semangat. Di bawah alam sadarnya, anak-anak akan lebih tertarik dengan warna-warna yang cerah dan kontras, seperti biru, merah, dan kuning. Warna mampu menstimulasi rasa aktif.
Namun, penggunaan warna-warna cerah perlu dibatasi agar anak tidak menjadi hiperaktif. Warna cokelat dan natural, seperti melalui pengaplikasian material kayu, banyak berperan dalam konsep desain ruang bermain untuk meredam kecerahan warna-warna primer.