Tidak ada satu pun yang tidak antusias ketika mendengar tanggal pasti festival ArtJog digelar. Pertama kali diadakan pada 2008, festival pameran seni dengan nama Jogja Art Fair terus berekspansi. Tidak hanya bicara soal transisi nama, tetapi juga ekspansi dari segi skala, kualitas, dan kurasi seni yang tampil. ArtJog tahun ini kembali layak menyandang kata ‘istimewa.’ Selalu ada yang baru, setiap kali festival seni ini digelar.
Tahun ini, ArtJog 2019 diresmikan sebagai ajang seni berskala internasional. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, medium seni yang dihadirkan lebih beragam, mulai dari karya seni lukis, instalasi, video, bahkan diramaikan oleh seni pertunjukan tari.
Baca juga, Liburan Paling Berkesan di Meliá Purosani Yogyakarta
Tambahan bagi makna ‘istimewa’, ArtJog 2019 dipandang sebagai selebrasi seni yang naik derajat ke level internasional. Melalui kesempatan ini, CASA Indonesia turut menggelar program jelajah seni dan budaya di beberapa titik destinasi di Jawa Tengah bernama Art & Design Trip #2.
Art & Design Trip #2 merupakan rangkaian perjalanan jelajah seni budaya yang telah dua kali digelar CASA Indonesia. Selain menjadikan ArtJog sebagai tujuan utama, CASA Indonesia dan para rombongan peserta tidak kalah antusias untuk menelusuri kayanya dua destinasi kota di Jawa Tengah yaitu Yogyakarta dan Semarang.
Hari pertama, setibanya CASA Indonesia dan para peserta di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Sangkring Art Space pun menjadi tempat singgah pertama. Hari itu, kami disambut oleh Jenny Vi, pemilik Sangkring Art Space.
Baca juga, Menyusuri Prawirotaman: Destinasi Masa Kini Yogyakarta
Para peserta berkesempatan melihat karya seniman asal Tiongkok, Kevin Zhang, yang tengah dipamerkan. Setelah itu, perjalanan pun dilanjutkan dengan sesi makan siang di The Heritage Hotel. Kami pun disambut hangat oleh Kenzo Wienand. Rasa lelah menempuh perjalanan seharian tidak terlihat sama sekali di wajah para peserta.
Kali ini, giliran puncak acara dari rangkaian perjalanan. CASA Indonesia dan para peserta langsung menuju ke ajang ArtJog 2019 yang bertema “Arts in Common.” Handiwirman, Riri Riza, Piramida Gerilya, Sunaryo, dan Teguh Ostenrik merupakan beberapa nama besar yang terlihat berkontribusi di ajang ArtJog tahun ini. Beberapa nama seniman muda dengan ragam karya seni inspiratif juga terlihat mendominasi sejumlah sudut. ArtJog 2019 memang istimewa!
Menikmati seni di Yogyakarta selama 24 jam berakhir di ajang peresmian galeri Tirtodipuran Link dan Nasi Goreng Diplomacy. Sampai akhirnya akhirnya, para peserta bermalam di GAIA Cosmo Hotel, Yogyakarta. Hari selanjutnya, Art & Design Trip #2 dilanjutkan dengan perjalanan ke kota Semarang.
Baca juga, Modernisasi Kebudayaan Tradisional GAIA Cosmo
Di Stasiun Ambarawa yang baru saja direnovasi ini kami merasakan pengalaman pertama menaiki kereta api tua . Kemudian kami berkunjung ke markas peninggalan Belanda, Fort Willem dan menikmati piknik sore.
Lalu sesi makan malam di restoran Ohana, milik arsitek Revano Satria menjadi penutup manis dari pengalaman menyenangkan ini.
Sebelum rangkaian Art & Design Trip #2 berakhir, kami keesokan harinya, mengunjungi galeri seni dan pusat kuliner di kawasan Kota Tua. CASA Indonesia dan para peserta menutup perjalanan menelusuri seni dan budaya ini dengan menikmati santap siang di restoran Pesta Keboen.
Sampai berjumpa di Art & Design Trip selanjutnya!