Keadaan pandemi telah meengikat banyak kegiatan sehari-hari sehingga terpaksa dilakukan dari rumah. Kondisi ini menimbulkan banyak upaya warga untuk menghibur diri dan melepas jenuh. Salah satu kegiatan yang sedang digemari masyarakat Indonesia adalah memelihara tanaman. Banyak orang tertarik memiliki tanaman hias cantik di rumah dan ada juga yang memang tertarik bercocok tanam.
Contoh hobi lain yang sedang tenar di masa pandemi adalah memasak. Bertambahnya waktu luang telah mendorong banyak orang untuk belajar memasak. Pasti menyenangkan jika dapat menggabungkan kedua hobi ini! Tentu bisa. Ide bagus untuk ini adalah menanam jenis tumbuhan yang dapat digunakan dalam masakan. Contoh tanaman yang dapat Anda coba adalah aneka jenis microgreen.
Microgreen sering digunakan dalam masakan karena cita rasanya yang lebih kuat dan khas serta teksturnya yang renyah. Tergantung jenisnya, microgreen dapat memiliki rasa yang pahit, netral, pedas, asam, atau bahkan memiliki rasa unik seperti rempah. Microgreen juga memiliki tampilan menggiurkan karena merupakan tanaman yang kaya warna sehingga selalu terlihat cerah dan menyegarkan.
Selain mengehemat uang Anda dengan mengurangi kebutuhan bahan yang perlu dibeli, ide ini juga menyediakan sumber makanan yang bersih dan terpercaya. Tetapi, tidak semua orang memiliki lahan yang cukup atau pengalaman yang memadai untuk memelihara tanaman di rumah. Untuk itulah Anda dapat memilih microgreen yang tidak butuh lahan besar atau perawatan rumit.
Jika Anda belum mengenali tanaman ini, microgreen merupakan jenis sayuran umum yang sudah biasa dikonsumsi tetapi tanaman tersebut dipanen dan dikonsumsi saat masih sangat muda, yaitu pada fase bibit. Contohnya adalah sayur seperti kangkung, namun bukannya dibiarkan tumbuh hingga dewasa, kangkung tersebut dipanen ketika masih sangat muda.
Sebenarnya, semua tanaman dapat dijadikan microgreen. Bahkan tanaman herbal sekalipun. Ini karena perbedaan microgreen dengan tanaman biasa hanyalah waktu memanen dan waktu konsumsinya. Jika dipanen dan dikonsumsi pada fase setelah kecambah dan sebelum baby green, yaitu dalam waktu sekitar 7 sampai 14 hari, maka tanaman tersebut termasuk dalam fase microgreen.
Inilah beberapa contoh tanaman yang dapat dipanen sebagai microgreen :
1. Kangkung
2. Daun Ketumbar
3. Kemangi
4. Pakcoy
5. Bayam
6. Peterseli
7. Rumbut Gandum/Wheatgrass
8. Arugula
9. Seledri
10. Sawi
Selain terkenal memiliki cita rasa khas yang sangat mengesankan. microgreen juga terbukti mengandung banyak gizi. Bahkan, jumlah beberapa kandungan sehat dalam microgreen melebihi kandungan dalam sayur dewasa biasa. Penasaran? Yuk, simak lebih lanjut!
Baca juga : Kenali Microgreen, Tanaman Unik dengan Aneka Kelebihan!
Microgreen merupakan sayur yang mengandung banyak varian nutrisi sehat. Bahkan, sebuah penelitian menyatakan bahwa microgreen mengandung sembilan kali lebih banyak nutrisi daripada sayur dewasa. Walaupun begitu, penelitian tentang microgreen sebenarnya belum lengkap dan masih ada beberapa hasil penelitian yang saling kontradiktif.
Dalam jumlah yang sama, microgreen ditemukan mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang lebih banyak daripada tanaman sayur dewasa. Kandungan zat-zat tersebut dapat mencapai 40% lebih banyak dalam microgreen dibandingkan dengan sayuran dewasa. Tanaman ini juga merupakan sumber enzim terbaik.
Terdapat penelitian yang menyatakan bahwan microgreen mengandung empat sampai enam kali lipat lebih banyak zat bergizi seperti vitamin C, vitamin E, dan betakaroten.
Microgreen memiliki kandungan minyak nabati serta protein tinggi yang tidak ditemukan pada sayur dewasa. Hal ini dapat terjadi karena tanaman sayur memang kaya akan kandungan-kandungan tersebut ketika masih muda. Kemudian, minyak nabati dan protein akan habis saat tanaman tumbuh dewasa karena sudah terpakai pada fase-fase awal pertumbuhan tanaman.
Bagi yang sedang berusaha mencari menu diet yang efektif, microgreen merupakan jenis sayur yang tepat untuk disertakan dalam menu sehari-sari Anda, Ini karena microgreen merupakan jenis sayur yang kaya serat dan rendah kalori, sehingga dapat mendukung penurunan berat badan.
Baca juga : Ingin Menanam Microgreen? Simak Cara dan Kebutuhannya!
Dengan kandungan gizinya yang begitu tinggi, microgreen juga memiliki khasiat ampuh bagi kesehatan tubuh manusia. Kandungannya yang bermanfaat dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu tubuh melawan berbagai penyakit, bahkan jenis penyakit yang berat.
Berikut beberapa penyakit yang dapat diturunkan risikonya oleh microgreen :
Kandungan antioksidan microgreen yang tinggi sudah mencakup polifenol. Polifenol merupakan senyawa alami yang berfungsi menurunkan kolesteol buruk pada tubuh manusia. Dengan menurunkan kolestrol buruk, polifenol juga akan menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain menurunkan kadar kolestrol buruk dan risiko sakit jantung, makanan dengan kandungan antioksidan tinggi, terutama polifenol, juga dinyatakan dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
Mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan seperti microgreen juga dapat mengurangi stress tubuh sehingga proses penyerapan gula oleh sel tidak terganggu. Bahkan, suatu uji laboratorium telah membuktikan bahwa bentuk microgreen dari tanaman fenogreek dapat meningkatkan penyerapan gula oleh sel sebanyak 25 hingga 44 persen sehingga menurunkan risiko diabetes.
Mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan, terutama polifenol, juga terbukti mengurangi risiko kanker. Tanaman microgreen tidak menjadi perkecualian dengan kandungan polifenolnya yang relatif tinggi.
Di samping penyakit-penyakit yang telah disebutkan, kandungan antioksidan microgreen juga dapat mengurangi risiko beberapa penyakit kronis lain seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. Selain memiliki banyak manfaat kesehatan, microgreen juga memiliki risiko kontaminasi bakteri yang lebih kecil daripada tanaman dewasa dan kecambah sehingga tergolong lebih aman dari sayur pada umumnya.
Dengan banyaknya kelebihan dan keuntungan yang bisa didapatkan dari tanaman microgreen, sudah terbukti bahwa tanaman ini merupakan salah satu pilihan tanaman terbaik untuk dipelihara di rumah!