Canggu sebagai salah satu tujuan destinasi di Bali memang kerap menghadirkan warna baru. Santanera hadir sebagai singgahan kuliner teranyar yang hadir di Canggu dengan menawarkan ragam kuliner lintas budaya. Berangkat dari kecintaan akan produk musiman dan berkelanjutan, Santanera dirintis oleh Becerra dan Rincon German, dua penikmat kuliner asal Kolombia. Setelah melanglang buana lewat hidangan lezat di restoran-restoran peraih penghargaan di berbagai negara, kedua chef ini memutuskan untuk meramu tapas organik, langsung dari kebun ke piring dengan bahan-bahan berkualitas tinggi. Baik diasap, dicampur, diasinkan atau dibakar, para tamu dapat menikmati hidangan darat dan laut yang lezat dan segar dilengkapi dengan ragam anggur serta koktail yang tersedia di bar Santanera.

Foto: dok. Santanera



Foto: dok. Santanera

Berawal dari restoran orang tuanya di Bogota, ketertarikan Andres pada industri hospitality berkembang pesat di masa pertumbuhannya dan berujung pada awal karir memasaknya di Australia, yaitu di Movida Original, sebuah restoran ternama di Melbourne. Setelah itu, ia pindah ke Movida Aqui, di mana ia mengasah keterampilannya sebagai Head Chef. Didorong oleh keinginan untuk melebarkan repertoarnya ke tingkat internasional, Andres bertolak ke Eropa dan mulai magang di RELAE (Kopenhagen) dan Els Casals (Catalunya), dua restoran berbintang Michelin yang mengedepankan konsep kebun ke piring. Kini, Andres siap membawa berbagai pengalaman internasionalnya ke dapur Santanera.

Sementara itu, karir German berawal di dua restoran terbaik di Bogota yaitu Leo Cocina y Cava, restoran mewah yang mengedepankan etnobotani dan gastronomi khas Kolombia, dan Patria, restoran setempat yang menyajikan cita rasa klasik Kolombia. Di sinilah German menyempurnakan keahlian meramu cita rasa khas Amerika Latin sebelum bermigrasi ke Australia di mana ia mulai memasak hidangan Mediterania. Tak lama setelah tiba di Melbourne, German memulai karirnya di restoran Italia Giuseppe Arnaldo and Sons sebelum menjadi Head Chef di Tetto di Carolina di South Yarra. Berlabuh di Bali dan mendirikan Santanera, German siap memulai petualangan kuliner baru dengan menggabungkan profil rasa khas Amerika Latin dengan pengaruh Eropa dan Asia.

Foto: dok. Santanera



Foto: dok. Santanera

Foto: dok. Santanera

Selaras dengan keberagaman budaya khas Pulau Bali, Santanera adalah perwujudan nyata dari kenikmatan lintas budaya yang dihadirkan lewat perpaduan cita rasa Amerika Latin, pengaruh kuliner Eropa serta bahan-bahan lokal dalam sebuah restoran tapas klasik. Terletak di jantung Canggu, Santanera adalah restoran dan bar kontemporer dan smart-casual di Bali dengan nuansa penuh keanggunan dan kenyamanan. Restoran ini menawarkan ruangan tiga lantai dengan ambience yang berubah sepanjang hari, di mana ditampilkan juga seni rupa yang memanjakan mata karya seniman Due Hatue.

Santanera akan dibuka untuk umum mulai tanggal 18 November 2021. Dengan kapasitas hingga 140 tamu, Santanera siap mengakomodir setiap tamu saat menghabiskan waktu untuk bersantap. Para tamu juga dipersilakan menaiki tangga spiral menuju atap bernuansa taman yang rimbun untuk menikmati cakrawala langit Bali sembari menyesap anggur bercita rasa tinggi dan mencicipi ragam sajian lezat. Ada pula ruang serbaguna privat yang mewah, dibingkai oleh jendela setinggi langit-langit dan gapura yang menjulang, di mana para tamu dapat berbaur, berbagi makanan dan saling berbincang.

Foto: dok. Santanera

Untuk informasi lebih lanjut tentang Santanera, silakan klik tautan ini