Kabar gembira kembali hadir dari desainer Indonesia yang mendapatkan penghargaan Internasional, Good Design Award (GDA) 2022 Jepang yang telah berlangsung sejak tahun 1957. Karya proyek hasil kolaborasi dengan pemerintah Sumtra, biro arsitektur Andramatin, dan NUSAÉ mendapatkan penghargaan proyek desain City Branding (Citra Kota) yang dinilai berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungannya.
Pada 1 November 2022 diberikan penghargaan di Tokyo, Jepang kepada Umar Ahmad (Bupati Tubaba 2014-2022) dan Andi Rahmat (Principal Designer & Director, Nusae). Proyek yang dinamakan Menuju Tubaba ini dinilai mampu menghadirkan identitas desain yang sejalan dengan visi area tersebut.
Awal mulanya, proyek ini memenangkan Good Design Indonesia (GDI), sebuah kolaborasi antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) dengan Japan Institute of Design Promotion. Melalui kerja sama ini, pemenang GDI of the Year dan GDI Best secara otomatis berhak mengikuti penjurian tahap kedua Good Design Award di Tokyo.
Desain Nusae Untuk Menuju Tubaba Dalam Bentuk tipografi Yang Diaplikasikan Pada Berbagai Tanda Mata dan Publikasi
Ilustrasi desain rambu jalan atau signage kota dari Nusae untuk Tubaba yang dirancang selaras dengan identitas campaign Menuju Tubaba, dan ditempatkan pada perancangan kawasan kota yang didesain oleh studiodasar.
Tubaba sendiri sebuah singkatan dari Tulang Bawang Barat. Menuju Tubaba dirancang untuk mengkomunikasikan visi Tubaba dalam mengembangkan Kabupaten Tulang Bawang Barat, sebuah area pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang di Provinsi Lampung, Sumatra yang didirikan pada 2008.
Warna merah dan kuning yang dipakai dalam desain ini terinspirasi dari warna yang familiar di elemen adat lokal, namun disesuaikan dengan semangat kontemporer yang sejalan dengan hurut tipe Sans Serif yang digunakan. Kaki huruf ‘T’ dan ‘A’ dalam Tubaba diperpanjang untuk menyimbolkan kedalaman akar sejarah dan budaya lokal.
Huruf ‘A’ juga dimodifikasi untuk menyerupai penunjuk arah ke depan dan harapan yang maju, mencerminkan visi kemajuan Tubaba. Bentuk ini lahir terinspirasi dari karakter aksara lokal dan karakter bagian dari Masjid Agung Baitus Shobur yang merupakan ikon Tubaba. NUSAÉ juga menerapkan inspirasi dari aksara lokal dalam elemen grafis sebagai pendukung dari identitas desain utama.
Proses proyek ini juga diapresiasi karena kolaborasi dengan berbagai arah, antara NUSAÉ, pemerintah lokal, kolaborator, dan warga setempat dalam proses pengembangan desain identitas kota.