Nama asli Saint-Louis yaitu, Cristallerie royale de Saint-Louis mulai dikenal sejak tahun 1829. Pabriknya bertempat di pedesaan di Bitche, sebelah utara kota Vosges, Prancis.
Menilik sejarahnya lebih jauh, pada tahun 1586, Saint-Louis merupakan sebuah lokakarya glassware bernama Müntzthal. Pada tahun 1767 Müntzthal berubah nema menjadi Verrerie Royale setelah mendapat pengakuan dari Raja Louis XV.
Produk-produk crystal glassware dari Saint-Louis terkenal karena kualitasnya melalui desain yang mewah, timeless, dan one of a kind layaknya karya seni yang memadukan craftmanship dan inovasi teknologi.
Pada Desember 2016 lalu, tim CASA Indonesia berkesempatan berbincang dengan Chairman sekaligus CEO, St. Louis, Jerome de Lavergnolle, saat beliau mengunjungi kota Jakarta dalam rangka mengenalkan tema koleksi St.Louis tahun 2017 di showroom Bika, Plaza Indonesia.
Mengapa mengangkat tema Nature untuk koleksi tahun 2017?
Jika Anda berkunjung ke workshop kami di Prancis, lokasinya berada di sebuah pedesaan kecil di bagian utara Prancis.
Selama ratusan tahun pengrajin kami menciptakan glassware dengan mengambil inspirasi dari alam sekitar, seperti hutan pinus Moselle dan perbukitan yang asri. Jadi, konsep back to basic dengan mengangkat esensi alam menjadi tema besar untuk tahun 2017.
Pada koleksi ini, St. Louis berkolaborasi dengan arsitek Noe Duchaufour Lawrence. Apakah akan ada inovasi baru?
Ya, tentu saja. St.Louis selalu berkolaborasi dengan berbagai kalangan kreatif, mulai dari desainer, seniman, hingga arsitek. Pada perhelatan Maison & Objet Paris bulan Januari mendatang semuanya akan terjawab.
Anda akan melihat koleksi crystall glassware yang berpadu dengan material kayu, tak hanya aksesori saja namun juga koleksi furnitur.
Sebuah kolaborasi yang sangat menarik, memadukan kayu dan kristal. Koleksi tahun 2017 ini juga sangat colorful, berbeda dengan koleksi sebelumnya. Apakah ini akan menjadi tren kedepannya?
Produk penuh warna ini dapat dilihat dari koleksi paperweight. Kami juga merilis edisi khusus Chinese New Year dalam koleksi Le Coq dan Le Coq Dore, yang menggambarkan tahun shio ayam api. Ini merupakan karya dalam edisi yang sangat terbatas karena hanya 18 buah di dunia. Kami memberikan sentuhan baru yang jarang dihadirkan St.Louis, salah satunya melalui tampilan penuh warna pada koleksi paperweight. Koleksi ini mungkin menjadi tren favorit.
Sumber foto: Saffie Adjie Badas (Dok. CASA Indonesia), Dok. Saint-Louis.