Pergi ke galeri untuk mengamati karya seni, kini disebut dengan Namjooning?
Yes! Betul sekali. Kata Namjooning diciptakan oleh Army (Fanclub resmi grup BTS) yang terinspirasi akan kecintaan salah satu anggota BTS, yaitu RM yang gemar mengunjungi museum di waktu senggangnya.
Lebih detailnya, Namjooning diartikan sebagai melakukan aktivitas bagi diri sendiri sembari terkoneksi dengan dunia di sekelilingnya. Contohnya seperti membaca buku, mengamati karya seni di museum serta galeri, ataupun menghabiskan waktu di alam terbuka. Intinya, semua contoh tersebut terinspirasi dari hobi yang dilakukan oleh leader grup BTS selama masa pandemi.
Dari sekian banyak galeri serta museum yang pernah didatangi oleh RM, AlaCASA menemukan beberapa tempat yang unik serta dinilai ikonis di dunia arsitektur. Apa sajakah itu? Yuk simak deretan museum yang worth your visit bagi yang ingin ikutan Namjooning seperti RM.
Museum rancangan Charles Gwathmey dari Gwathmey Siegel Associates Architects ini pertama kali dibuka pada tahun 2006 di Potomac, Maryland, Amerika Serikat. Berlokasi sekitar 24 km dari downtown Washington D.C. museum tampak melebur dengan lingkungan alam di sekitarnya berkat empat material utama yang digunakan pada arsitekturnya yaitu, zinc, granite, stainless steel, dan teak.
Bagian museum yang tampak diabadikan oleh RM dalam akun instagram-nya adalah The Pavilions, sebuah ruang pameran seluas kurang lebih 4700 meter persegi yang digunakan untuk pameran temporer dan beberapa ruang lainnya. Koridor dengan jendela besar tak hanya menjadi sumber cahaya alami bagi interior museum, tapi juga memberikan akses visual ke taman air seluas 1700 meter persegi.
Institusi seni ini tampak menaungi koleksi karya seni modern dan kontemporer berasal dari seniman masa setelah Perang Dunia II dari berbagai belahan dunia.
Berlokasi di Upper East Side kawasan Manhattan, New York City, Amerika Serikat, museum rancangan Frank Lloyd Wright ini pertama kali dibuka pada 21 Oktober 1959. Walaupun demikian, The Solomon R. Guggenheim Foundation telah berdiri sejak tahun 1937 yang bermula dari pameran berisi koleksi eksentrik di galeri unik yang menampilkan karya dari Vasily Kandisky. Seniman ini pula lah yang menarik perhatian RM BTS yang tampak memotret karya seniman asal Moscow ini dengan judul Blue Painting (Blaues Bild) dalam salah satu unggahan instagram-nya.
Tak hanya di New York, lembaga seni ini juga memiliki museum di beberapa negara lain, seperti The Peggy Guggenheim Collection di Venice, Italia, lalu The Guggenheim Museum Bilbao, serta Guggenheim Abu Dhabi ciptaan Frank Gehry yang direncanakan dibuka pada tahun 2025.
Baca juga, Gehry's Guggenheim Akan Mulai Dibangun Tahun Ini
Dinobatkan sebagai galeri museum dengan ruang pameran terbesar tanpa kolom, Whitney Museum of American Art dikenal dengan rangkaian koleksi seni asal Amerika bergaya kontemporer dan berasal dari abad 20-an. Memiliki fokus spesial terhadap karya ciptaan seniman yang masih aktif berkarya, museum ciptaan Renzo Piano ini terletak di kawasan Meatpacking, New York City, Amerika Serikat.
Salah satu elemen dramatis dari arsitektur museum ini adalah bagian kantilever yang menaungi area outdoor plaza seluas 790 meter persegi. Dari area luar ini, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan High Line seperti halnya yang terlihat dalam salah satu post yang diunggah oleh RM BTS di akun media sosialnya.
Bermula dari gagasan Andrew W. Mellon yang dikenal sebagai kolektor seni sekaligus Sekretaris Perbendaharaan bagi empat presiden Amerika Serikat, National Gallery of Art dibangun sebagai institusi untuk menyimpan karya seni bertaraf internasional dan diharapkan bisa menjadi kebanggaan negara. Di bawah arahan arsitek John Russel Pope, museum dibangun dengan gaya neoclassical yang turut mencerminkan desain dari bangunan National Archives serta Thomas Jefferson Memorial yang berlokasi tidak jauh dari gedung museum yang nantinya lebih dikenal dengan nama West Building.
Kini menyimpan 150.000 karya seni di dalamnya, sejumlah ekspansi dilakukan untuk memperluas kapasitas museum ini. Ekspansi pertama adalah dibangunnya East Building oleh arsitek legendaris I.M. Pei sekaligus berbarengan dengan perayaan 25 tahun sejak museum didirikan. Ekspansi berikutnya adalah Sculpture Garden seluas 6 hektare yang dibuka untuk publik sejak 23 Mei 1999 dan kini diisi dengan karya ikonis seperti Typewriter Eraser, Scale X ciptaan oleh Claes Oldenburg dan Coosje van Bruggen serta Six-Part Seating oleh Scott Burton.
Baca juga, Arsitek I.M. Pei Tutup Usia, Ini 10 Karya Terbaiknya!
Berlokasi di Houston, Texas, Amerika Serikat, Rothko Chapel didirikan oleh pasangan Dominique dan John de Menil yang kerap tergerak hatinya akan perjuangan monumental bagi makhluk hidup serta kehidupan manuasia. Ini pula yang akhirnya membuat mereka untuk meminta Mark Rothko menciptakan sacred space bagi Houston pada tahun 1964.
Walau kerap menolak title yang diberikan padanya, Mark Rothko merupakan seniman kelahiran Rusia yang disinyalir sebagai salah satu pelukis terbaik Amerika pada periode pertengahan abad 20. Karyanya diidentifikasi sebagai bagian dari pergerakan American Abstract Expressionist pada tahun 1950-an serta pergerakan Color Field di tahun 1960-an.
Institusi seni ini menaungi 14 mural ciptaan Mark Rothko, Philip Johnson, dan Howard Barnstone dengan Eugene Aubry sebagai arsitek yang membangun gedung institusi ini. Tak hanya itu saja, pengunjung juga kerap terpukau melihat instalasi Broken Obelisk ciptaan Barnett Newman yang terlihat di kolam yang berada di area plaza. Patung tersebut didedikasikan bagi Dr. Martin Luther King Jr. yang aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial dalam kehidupannya.