Pendekatan desain yang unik hadir meramaikan trend desain 2020 di ranah interior. Aksesori dengan tema soft edges digadang-gadang akan berhasil untuk menarik perhatian banyak orang di tahun ini. Makna soft edges sendiri diambil dari bentuk produk yang memiliki ujung atau sudut yang membulat. Hal ini tentu akan sangat ramah dan memberi keamanan untuk seluruh anggota rumah.
Berikut adalah delapan rekomendasi aksesori interior bertemakan soft edges ala CASA Indonesia.
Bersama AlvinT, Vivere kembali dengan koleksi furnitur bernuansa lokal yang digubah secara modern. Wingback armchair dengan rangka jati ini dibalut dengan balutan anyaman rotan khas AlvinT dari dudukan tangan hingga ke sandaran belakang. Nitara yang akan dipamerkan di Maison et Objet 2020 sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa Dravidia, ‘Niritara’ yang berarti “continuous”.
Baca juga: Suka Warna Biru? Pasti Anda Mau Punya 8 Produk Ini
Terinspirasi dari bentuk monster urban legend Skotlandia, Luca Nichetto merancang sebuah door stopper bernama Nessie untuk Monitillo 1980. Aksesori interior bermaterialkan marmer ini diperkenalkan pada gelaran Maison et Objet 2020 dan tersedia dalam dua varian warna, hitam dan putih.
Karpet biru berdimensi 104x300 sentimeter dengan aksen geometri melingkar ini menjadi bukti ketekunan desainer Albert Sanchez dan Eduardo Villalon dari MUT Design untuk merk Gan Rugs. Dibuat menggunakan tangan, Ply Blue Rug terdiri dari rajutan virgin wool yang dirangkai menggunakan teknik hand-tufted. Rajutannya menghasilkan lingkaran bertekstur yang memberikan sensasi berbeda ketika diraba.
Fokus sebagai brand gift dan lifestyle, Solib mendesain sebuah music box unik dengan karakter-karakter lucu, seperti ikan paus, gurita, hingga astronot. Tidak hanya dapat menjadi hadiah yang mengesankan, music box yang terbuat dari kayu ini juga bisa difungsikan sebagai decorative item rumah yang hadirkan keceriaan.
Baca juga: 8 Produk Super Canggih yang Pasti Anda Ingin Punya!
Desainer produk asal Denmark, Kristian Sofus Hansen dan Tommy Hyldahl menciptakan Pearl Pendant yang terinspirasi lampion dari Jepang. Lampu gantung dengan lampshade kaca opal serupa liontin mutiara ini lalu diselimuti perforated screen besi dengan balutan cat emas yang bisa diputar sehingga tampil fleksibel dan elegan.
Agar area outdoor rumah semakin lengkap, Pinetti sebuah brand home décor asal Italia ini meluncurkan Hook baskets sebagai alat penyimpanan handuk, sandal, serta sepatu. Keranjang buatan tangan ini menggunakan material seperti kulit untuk kerangka bagian luar agar tetap lentur dan ringan namun masih dapat menopang bagian dalam yang terbuat dari katun.
Baca juga: 5 Jenis Batu Alam untuk Mempercantik Rumah
Berasal dari kecintaan sang desainer terhadap planet Saturnus, Lara Bohinc selaku owner dari Bohinc Studio mengaplikasikan bentuk tubular dan spherical menyerupai planet ke dalam rancangan koleksi furnitur terbarunya yang diperkenalkan saat London Design Festival 2019. Bernama Planetaria, koleksi ini berisikan, kursi, lampu, console hingga aksesori interior seperti vas dan storage box.
Meja keramik sandstone dengan kaki-kaki membulat ini lahir di Anduze, kota kuno di selatan Prancis yang terkenal dengan gerabahnya. Didesain oleh Stéphane Parmentier untuk Dragonfly, merk furnitur yang berbasis di London, meja Temps Present wakilkan keajaiban kriya masa lampau yang berbaur dengan geometri modern masa kini.