Bicara soal makanan Indonesia tak bisa lepas dari rempah dan bumbu masakan khasnya. Dan mencicipi makanan Indonesia berarti merasakan enaknya campuran rempah dan bumbu masak yang menggugah selera.
Ini juga yang menjadi highlight dari gelaran Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC (UFF) yang berlangsung tiga hari berturut-turut akhir April lalu, di Taman Kuliner, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Bali. Memasuki tahun ke-lima gelarannya, festival yang juga didukung Wonderful Indonesia, Kementerian Pariwisata RI ini mengeksplorasi berbagai makanan khas Indonesia agar lebih dikenal dunia.
Janet DeNeefe, selaku pendiri dan direktur UFF mengungkapkan gelaran UFF 2019 ingin mendorong publik untuk menambahkan makanan Indonesia ke dalam menu favoritnya, sembari menggali budaya yang terdapat di dalamnya. Bagaimanapun, kata dia, tak bisa dipungkiri makanan adalah cara termudah dalam mengakses budaya.
Baca juga, Sunyi Nyepi di Lembah Ubud
Hal senada juga diungkapkan Murdijati Gardjito (78), yang tahun ini meraih UFF 2019 Lifetime Achievement Award. Menurutnya, makanan Indonesia sangat kaya dan menarik untuk ditelusuri lebih jauh dan lebih dalam. Murdijati telah menulis lebih dari 60 buku mengenai budaya kuliner Indonesia. Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan UGM ini juga mengungkapkan ia sedang menulis buku tentang makanan tradisional Indonesia yang ia beri tajuk ‘Pusaka Cita Rasa Indonesia’. Buku ini merangkum sekitar 1.317 dapur etnik dari berbagai daerah di Indonesia.
Menggali lebih jauh budaya kuliner Indonesia dan rempah-rempahnya menjadi salah satu highlight utama dari beberapa program festival yang diusung Yayasan Mudra Swari Saraswati. Hampir di setiap program mengupas hal ini. Sebut saja, di antaranya, sesi Kitchen Stage bersama Chef Rinrin Marinka yang memeragakan proses memasak ikan Gohu asal Ternate. Lalu, Chef Ragil Imam Wibowo di sesi Teater Kuliner menyuguhkan dua makanan khas Aceh yang kaya rempah, yakni sie kameng dan daging merah.
Baca juga, 10 Hotel Baru di Ubud yang Tawarkan Pengalaman Menarik
Selain mereka, eksplorasi makanan khas daerah serta kekayaan rempahnya turut digali lebih jauh oleh Sisca Soewitomo, pakar kuliner masakan Indonesia yang telah menulis 150 buku resep masakan, Petty Elliott pionir masakan modern Indonesia, serta chef Ayu Gayatri Kresna yang menggali kekayaan kuliner Bali.
Untuk gelarannya kali ini, UFF 2019 menghadirkan lebih dari 100 pembicara mulai dari chef, penulis buku resep makanan, pakar kuliner, pegiat gastronomi, serta pelaku kuliner nasional dan internasional.
Secara keseluruhan, hadir di UFF tahun ini memberi kesempatan untuk menggali lebih jauh kekayaan rempah dan masakan Indonesia. Sembari makan, sembari merasakan buncah bangga akan betapa kaya dan uniknya Indonesia.
Selain menghadirkan 36 demo masak di sesi Kitchen Stage dan Teater Kuliner, 23 Special Events, 15 masterclasses, dan 23 diskusi yang membahas beragam topik. Acara yang bekerjasama dengan AXA Indonesia ini dan sambal ABC, juga turut memperkenalkan Pedasuransi saat acara berlangsung, yaitu asuransi pedas pertama di dunia. Tidak lupa dengan kemeriahan di kids event, pemutaran film, dan pertunjukan musik yang bisa dinikmati bersama 75 kios makanan, minuman, kerajinan, alat masak, komunitas dan lainnya.