Terletak di taman Kasmaran, ruang publik di pusat kota Semarang, berdiri perpustakaan mini Warak Kayu.






Perpustakaan yang didesain oleh biro arsitek Shau ini berkolaborasi dengan PT Kayu Lapis Indonesia dalam menyediakan material bangunan berupa timber bersertifikasi FSC.


Perpustakan yang 100% dibangun menggunakan kayu ini mengusung konsep rumah panggung. Di bagian bawah, lahan semi-outdoor yang cukup luas bisa berfungsi sebagai tempat workshop dan sebagainya.


Baca juga: Penuh Ketenangan, Hotel ini Berbentuk Rumah Pohon


Tangga ke lantai dua yang cukup luas juga difungsikan sebagai tempat duduk tribun untuk menghelat acara seminar, diskusi atau menonton bersama menggunakan layar.




Perpustakaan ini diharapkan juga dapat menarik minat anak-anak berkat penggunaan ayunan kayu yang berada di lantai dasar. Di lantai dua juga disediakan jaring di tengah bangunan untuk anak bisa bersantai dan membaca.






Pepustakaan mini ini dikeliling oleh susunan panel kayu sebagai brise-soleil yang menjadi filter cahaya dan panas matahari, serta jalur sirkulasi sehingga tidak memerlukan AC sama sekali.


Baca juga: Restoran ini Menggunakan Kayu untuk Seluruh Interiornya


Susunan panel kayu tersebut menampilkan motif serupa sisik naga. Dalam kebudayaan Semarang, hewan mistis itu disebut juga sebagai warak ngendog, nama yang kini dipakai sebagai judul perpustakaan mini dari kayu ini.




Desain perpustakaan mini karya Shau tidak hanya menjadi contoh berkembangnya desain ramah lingkungan, tetapi juga menjadi showcase untuk teknik konstruksi kayu yang masih jarang digunakan.


Foto & Teaser: Perpustakaan Mini Warak Kayu oleh ShauKIE
Sumber: Design Boom