Louis Vuitton membuka butik terbarunya di shopping street ikonis Amsterdam, beberapa langkah dari butik pertamanya. Menonjol tetapi menyatu dengan sekitarnya, fasad dari butik ini menarik banyak perhatian masyarakat lokal maupun turis.

Butik ini dengan cepat menjadi tambahan memukau dan unik di jalanan ter-modis Amsterdam. Seperti kota besar lainnya pada setiap negara, kota-kota ini menjadi hub bagi para turis dan wisatawan untuk datang berlibur dan berbelanja.






Sangat wajar bagi kota-kota besar dan ibu kota suatu negara memiliki suatu jalan tertentu yang terkenal sebagai the shopping street, dimana para brand-brand retail, high-end dan bahkan luxury berjejer pada satu jalan di tengah kota untuk masyarakat lokal dan turis mancanegara berbelanja.



Di Amsterdam, Belanda, terdapat PC Hoofstraat street yang menjadi rumah bagi butik dan toko dari brand ternama dunia dan pada bulan Maret 2020 lalu bagi butik terbaru Louis Vuitton di Amsterdam. Dengan gaya dan muka berbeda, fasad dari butik Louis Vuitton ini didesain oleh Arsitek asal Belanda UNStudio.






Fasad gedung dirancang untuk menyerupai sebuah townhouse khas Belanda yang dibangun dengan batu bata. Hanya saja fasad gedung terbuat dari besi dan kaca melainkan batu bata, dengan menggunakan metode The Brick Pixelation rancangan UNStudio.




Menurut UNStudio, detail dari fasad kontras dengan pertokoan sebelah dan sebuah persembahan untuk desain couture dan keahlian desain yang diperlukan untuk merancang suatu garmen couture. Pada fasad lantai dasar gedung terlihat metode The Brick Pixelation digunakan untuk menyerupai batu bata pada umumnya yang terbuat dari batu bata besi dan selapis kaca yang memberikan efek pixelated.




Proyek ini yang terinspirasi dari detail yang terdapat pada couture design antara lain transparan, renda, dan tekstur, memiliki detail yang memukau berkat tingkat keahlian yang turut merancang fasad gedung ini. Kontras dengan para tetangganya di PC Hoofstraat street, muka bagi butik ini menafsirkan kembali fasad townhouse tradisional yang berjejer di sepanjang jalan dan memiliki tujuan untuk terlihat menonjol dan berbaur dengan lingkungan .



Sumber foto: Dezeen
Teks oleh: Annika Fathma