Siapa yang tidak mengenal Andra Matin? Arsitek yang menggawangi biro arsitektur Studio Andramatin ini dikenal berkat karya-karya arsitektur di seluruh Indonesia.
Salah satu karyanya yakni Rumah Palem misalnya, mengedepankan konsep arsitektur ramah lingkungan khas Andra Matin yang menggunakan material kayu dan memaksimalkan kehadiran pohon palem sebagai bagian eksisting dari hunian.
Arsitek penggagas AMI (Arsitek Muda Indonesia) ini juga telah menghelat pameran arsitektur pertamanya, Prihal yang menampilkan kumpulan gagasan dan karya-karya perancangannya selama 20 tahun terakhir.
Baca juga: Menikmati Relaksasi Nyepi di Katamama
Kali ini melalui akun Instagram @a.publication, Andra Matin membagikan 5 buku yang mungkin bisa dibaca. Yuk disimak!
Casa Brutus merupakan majalah bulanan asal Jepang yang dipublikasikan oleh Magazine House. Majalah berbahasa Jepang ini membicarakan geliat cafe culture di Jepang serta rekomendasi cafe-cafe yang menarik untuk dikunjungi.
Di edisi spesialnya pada bulan Agustus 2008 silam, majalah Architecture & Urbanism (a+u) yang berbasis di Tokyo, Jepang, merilis dokumentasi perbincangan I.M. Pei, arsitek besar abad ke-20 dengan Fumihiko Maki, juga cerita pertemuannya dengan Walter Gropius dan Alvar Aalto.
Disunting oleh Luis Fernandez-Galiano untuk Arquitectura Viva, majalah desain dan arsitektur berbasis di Spanyol, monograf ini mengeksplorasi kronik perjalanan dan karya-karya Herzog & de Meuron dari 1970 hingga akhir abad 20.
Baca juga: Menakjubkan! Ini 5 Kota dengan Desain Terbaik
Buku ini menampilkan berbagai macam karya Herzog & de Meuron seperti Prada Aoyama di Tokyo, National Stadium di Beijing, hingga De Young Museum di San Francisco.
Setelah bekerja di bawah kepemimpinan Le Corbusier, arsitek berkebangsaan India B.V. Doshi menuliskan buku tentang perjalanannya di India pada awal 1950-an.
Di India, ia membuat rumah untuk keluarganya dengan nama Kamala House; rumah yang namanya diambil dari nama sang istri ini merupakan hunian bagi tiga generasi keluarga selama lebih dari 50 tahun. Buku Kamala House pernah mendapatkan penghargaan Pritzker Architecture Prize pada 2018.
Setelah ditugaskan CCA (Canadian Centre for Architecture) untuk memotret karya-karya Le Corbusier dan Pierre Jeanneret di Chandigarh, India pada 2013, fotografer Takashi Homma memutuskan untuk lebih mengeksplorasi karya-karya Le Corbusier.
Fokus eksplorasi Homma terkesan sederhana. Ia memotret jendela-jendela yang terdapat di dalam karya-karya Le Corbusier. Ia lalu dibantu oleh esais Tim Benton untuk menelusuri evolusi konsep jendela di dalam karya-karya Le Corbusier.