Siapa yang tidak tahu Papermoon Puppet Theatre? Terlebih lagi setelah melakukan pementasannya di AADC2. Namun jauh sebelumnya terlibat di AADC2, nama Papermoon Puppet Theatre telah terkenal hingga manca negara, seperti Spanyol, Argentina, dan masih banyak lagi.


Akhirnya, Papermoon Puppet Theatre datang ke Jakarta dan Bandung!






Papermoon Puppet Theatre adalah seni teater boneka asal Yogyakarta yang didirikan sejak tahun 2006 oleh Maria Tri Sulistyani (Ria) serta telah melebarkan sayap bersama Co-Artistic Director, Iwan Effendi. Mereka telah melakukan pementasan lebih dari dua puluh pertunjukan di sepuluh negara. 




Karya terbaru yang dibuat oleh Papermoon Puppet Theatre adalah Puno (letters to the sky) yang mengisahkan tentang cinta kasih kepada keluarga atau teman yang telah meninggal dunia.




Puno telah dipentaskan secara sukses di Thailand, Singapura, Filipina, Spanyol, Argentina, dan terakhir di kampung halamannya, Yogyakarta. Tercatat sebanyak 1.600 penonton Yogyakarta ikut larut dalam kesedihan cerita Puno dan ratusan lainnya di negara asing. Dan kini hadir di Jakarta dan Bandung.




Selain melakukan pementasan, Papermoon Puppet Theatre secara rutin mengadakan festival bernama Pesta Boneka. Tahun ini adalah tahun ke-6 bagi Pesta Boneka dan melibatkan lebih banyak lagi seniman untuk berkolaborasi.




Dalam rangka penggalangan dana untuk Pesta Boneka #6, Papermoon Puppet Theatre menyempatkan diri untuk melakukan pementasan di Edwin’s Gallery, Jakarta (24-26 Agustus 2018) dan Institut Français Indonesia, Bandung (30 Agustus – 2 September 2018).




Hal ini adalah kesempatan yang cukup langka bagi Jakarta dan Bandung, karena kini Papermoon Puppet Theatre lebih banyak pentas di kancah internasional.




Berkesempatan bertemu dengan Ria Papermoon di Dua Coffee, Cipete, CASA Indonesia mendapatkan pencerahan akan ambisi dan cita-cita di balik Papermoon Puppet Theatre.






Pesta Boneka adalah salah satu media berbagi dengan para seniman lain (seniman dengan berbagai medium). Bertajuk Journey, sebanyak 26 seniman dari 15 negara terlibat dalam festival ini. Negara yang terlibat antara lain Amerika, Jepang, Argentina, Brazil, Hawaii, Malaysia, dan lainnya.




“Festival ini selayaknya ekosistem untuk dunia seni teater boneka. Dua belas tahun lalu, sangat sedikit orang yang mendedikasikan dirinya sebagai seniman ini, hingga kami perlu keluar negeri untuk menyaksikan hal serupa. Di festival ini, kami mengundang teman-teman dari manca negara agar bisa berbagi kepada Indonesia; kepada teman-teman pecinta Papermoon,” papar Ria Papermoon. 




Pesta Boneka #6 diadakan selama 3 hari di Institut Français Indonesia dan Desa Kepek, Yogyakarta pada tanggal 12-14 Oktober 2018.



“Pesta Boneka adalah tawaran yang unik untuk di peta dunia karena mengadakan perfomance, workshop, exhibition, hingga memasak bersama masyarakat desa. Festival ini dibuat sangat intim yang membuat seniman terasa dekat dengan penonton dan sebaliknya. Antusias dari teman-teman akan Pesta Boneka juga sangat luar biasa. Bahkan sudah ada yang mengabari aku untuk ikut sejak tahun lalu.”




Yang berbeda dengan Pesta Boneka #6 adalah ada enam perusahaan teater berbeda yang diundang khusus oleh Papermoon; yang tahun-tahun sebelumnya hanya berjumlah satu.




Salah satunya Studio Batu, Ayo Dongeng Indonesia, dan Flying Balloon Puppet. Pesta Boneka #6 dibuka secara gratis. Papermoon Puppet Theatre terbuka bagi tangan-tangan sponsor yang mau membantu dan melibatkan diri di perayaan teater boneka yang hanya diadakan 2 tahun sekali. 



Sumber foto: Papermoon Puppet Theatre, Detik.com