Setelah sukses dengan pameran tunggal Agus Suwage A Theatre of Me, Museum MACAN membuka pameran bertajuk teknologi media baru yang diprakasai oleh Hyundai Motor Group. Kali ini, Museum MACAN meresmikan ruang pameran lainnya untuk 5 finalis pemenang VH Award. 5 instalasi karya seni tersebut bisa kalian lihat mulai tanggal 10 September 2022 sampai 13 November 2022.
Ruang pameran ini berada di bagian depan area museum, terdapat 5 instalasi karya seni yang dipamerkan. Yaitu, Lawrence Lek, pemenang utama dari di London, Doreen Chan dari Chicago, Paribartana dari New Delhi, Jungwon Seo dari Seoul, dan Syaura Qotrunadha dari Yogyakarta.
"Ini pertama kalinya VH Award ekspansi ke luar negara Korea Selatan. Di sini (Museum MACAN) untuk pertama kalinya karya seni instalasi pemenang Lawrence Lek bersama 4 finalis lainnya dipamerkan kepada masyarakat umum Indonesia," - Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN.
Dengan bangga, sebagai institusi ternama untuk seni modern dan kontemporer di Indonesia
Museum MACAN mendukung komitmen Hyundai Motor Group dalam memberikan kesempatan kepada para finalis untuk menampilkan karyanya sebagai perupa media baru dan dapat dilihat publik. Tujuannya, agar menghidupkan pertemuan antara seni dan teknologi melalui penelitian lintas budaya dan ekspresi artistik interdisipliner.
Menariknya, salah satu finalis VH Award adalah seniman Indonesia Syaura Qothrunada yang juga karya nya ditampilkan di Museum MACAN. Wanita asal Yogyakarta ini membawa karyanya ke ranah internasional yang berjudul “fluidity of future machines” menceritakan masa lalu, kini, dan masa depan.
Karya menggunakan visualisasi stetoskop
Sang narator menyuguhkan eksperimen masuk ke dalam tubuh melalui stetoskop dan menceritakan bahwa 65 persen bagian tubuh manusia adalah air dan berbicara kepada kita melalui sel-sel terkecil dalam tubuh. Menampilkan banyak aspek kelokalan Indonesia, sejarah, dan waktu yang belum terlihat di masa mendatang.
Cara karya dipresentasikan anti mainstream
Bukan hanya layar televisi yang ditempel di dinding museum. Melainkan, dibuatkan ruangan khusus dari tiap instalasi agar para penikmat seni bisa melihat dengan fokus dan teliti agar merasakan ambience dari tiap karya video yang dilihat.
Bukan hanya di Indonesia
Pameran yang dilangsungkan di Museum MACAN ini merupakan bagian dari serangkaian presentasi global karya-karya para finalis, yang mencakup pemutaran eksklusif di New Museum New York serta presentasi mendatang di Ars Electronica Festival, salah satu festival seni media terpenting di dunia
Untuk melihat full dari karya multimedia ini, kalian bisa kunjungi Museum MACAN yang akan berlangsung sampai dua bulan kedepan