Memilih kucing sebagai klien memanglah sangat unik, namun itu yang dilakukan oleh Arsitek Jepang Tan Yamanouchi dari AWGL. Menciptakan rumah pohon kucing di Kamakura, Jepang untuk keluarga dan kucing-kucingnya. 



Rumah ini tidak hanya memanjakan pemiliknya dengan estetika Jepang yang elegan, tetapi juga dirancang dengan cermat untuk memenuhi kenyamanan maksimal kucing peliharaan.

Tan Yamanouchi merancang rumah dengan penataan interior yang yang terinspirasi dari rumah pohon kucing yang dapat dipanjat agar kucing peliharaannya memiliki kenyaman serta menikmati rumah mereka.



Desain interior yang menggabungkan tradisional Jepang dengan sentuhan modern ini menampilkan elemen-elemen material seperti beton, baja dan kayu yang beraneka ragam.

Sehingga dapat membentuk tangga yang melengkung, sehingga memberikan rumah ini pesona yang luar biasa bagi manusia bahkan untuk kucing kesayangan.



Desain tangga unik yang menjadi atrium pusat dengan ketinggian yang memenuhi rumah, dirancang dengan struktur kantilever yang terinspirasi dari Nankin Tamasudare, layar yang terbuat dari anyaman bambu kemudian dianyam secara longgar untuk pertunjukan jalanan tradisional Jepang.



Tangga yang memiliki 23 tingkat ini disusun berdasarkan ukuran tubuh kucing-kucing. Seluruh tempat tinggal terbagi menjadi beberapa lapisan bersuhu halus, menawarkan lanskap yang beragam kepada kucing dan menjadi tempat ‘catwalk’ untuk dijelajahi dan dinikmati.



Tangga spiral yang bercabang ini memberikan akses agar dapat melihat seluruh rumah dari berbagai sudut pandang tanpa menghalangi garis pandang.

Setiap anak tangga berukuran 900 milimeter dapat dijadikan kucing sebagai tempat bersembunyi dan tempat tidur yang nyaman.



Di dinding yang dibangun di sepanjang tangga spiral, Yamanouchi mendesain rak buku yang mengikuti jalur tangga, mengubah tangga dari sekadar lorong menjadi perpustakaan bertingkat.



Konsep ruangan terbuka, langit-langit menggunakan atap kaca sehingga pencahayaan alami masuk dan menerangi ke setiap sudut ruangan rumah.




Selain terinspirasi dari rumah pohon kucing, Tan Yamanouchi juga terinspirasi dari pemandangan pegunungan Kamakura. Desain pegangan tangga menggunakan baja tahan karat. Sehingga pegangan tangga di sepanjang tepi membingkai pemandangan keseluruh ruangan.

Berikut adalah ruangan yang terdapat dalam rumah pohon raksasa Tan Yamanouchi

1. Tingkatan penghubung lantai.


Pada setiap lantai memiliki tingkatan yang berbeda sehingga memberikan tempat yang sempurna untuk menjelajahi dan bersantai bagi kucing peliharaan.


2. Ruang santai berada di pusat lantai dasar.


3. Dapur dengan struktur dek-dek kayu.


Hal ini diharapkan dapat memberikan aksen yang unik disetiap sudutnya. Beralih dari tata letak ditujukan untuk dapur, terdapat ruang makan yang nyaman dengan satu tingkat lebih tinggi.

4. Ruang studio bawah tanah. 



Ruang Kerja yang berbentuk cekung memberikan rangkaian anak tangga tambahan yang terletak di belakang atrium utama. 

Beranjak keluar rumah, berbeda degan interiornya yang menggunakan warna kayu dan cerah, konsep pada eksterior rumah ini fasadnya menggunakan batu tulis gelap balok agar dapat menampilkan sudut yang berbentuk sehingga rumah tampah elegan. 




Merancang agar tidak terlihat seperti rumah biasanya Yamanouchi membentuk arsitektur rumah ini dengan dua volume yang berbentuk L yang saling terhubung dengan atap yang berbeda.

Dengan mengaitkan kedua konstruksi itu tidak hanya untuk menyederhanakan konstruksi namun juga dirancang agar menambahkan kesan menyatu dengan alam sekitarnya di pegunungan Kamakura.



Dengan desain yang inovatif ini, Tan Yamanouchi dari AWGL membuktikan bahwa rumah dapat menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi hewan kesayangan dengan mempertahankan estetika dan kepraktisan untuk pemiliknya.

Proyek ini menjadi bukti bahwa inspirasi dari hewan kesayangan kita dapat diintegrasikan ke dalam desain rumah modern dengan cara yang menyenangkan dan berdaya tahan.


Sumber foto: Lamberto Rubino
Teks Oleh: Asnaura