-
Kota 15-Menit Ramah Pedestrian, Solusi Kota Masa Depan
Apa yang Anda pikirkan jika mendengar kata ‘jalan kaki’? Mungkin biasa saja. Namun jika pertanyaannya diganti jadi apa yang Anda pikirkan jika mendengar seluruh kota dapat dijangkau dengan hanya berjalan kaki? Mungkin ini hal yang terdengar hampir mustahil.
Dengan berbagai perkembangan di bidang planologi, beberapa kota telah mempertimbangkan sebuah konsep perencanaan kota yang mencakup segala kebutuhan di dalam kota hanya dengan berjalan kaki selama 15 menit. Ya, sebuah konsep yang dinamakan “Kota 15-Menit” ini memungkinkan sebuah tata kota yang ramah pejalan kaki dan mengutamakan distrik tempat tinggal yang dekat dengan seluruh fasilitas kebutuhan kota hanya dengan jangkauan yang dekat.
Ide ini dikembangkan oleh Carlos Moreno, seorang professor dari Sorbonne yang terinspirasi oleh karya Jane Jacobs tentang pandangan sebuah lingkungan sebagai penghubung sosial, membuahkan ide di balik konsep Kota 15-Menit ini.
Baca juga: Go Hasegawa: Spesialis Urban Jepang
Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di perkotaan. Adanya kedekatan dan kemudahan akses dengan berbagai fasilitas termasuk distrik perkantoran, layanan pemerintah, taman kota dan perbelanjaan serta hiburan dapat mendukung kebutuhan dasar penghuni kota. Dalam radius kecil, komunitas yang ada di dalam lingkungan dapat lebih kuat dan merasa lebih berinvestasi terhadap bisnis dan layanan di kota yang mereka tinggali.
Mengutip dari Archdaily, banyak pihak kota yang menganggap bahwa konsep Kota 15-Menit ini adalah sebuah kemustahilan utopis, pasalnya beberapa kota besar di dunia tidak mendukung konsep ini karena keberadaan distrik yang terpusat berdasarkan pengelompokan fungsinya. Sementara kota Paris dan Melbourne, mendukung konsep strategi urban ini untuk mendorong pengembangan komunitas yang lebih terarah dan mandiri di dalam kota.
Baca juga: Menakjubkan! Ini 5 Kota dengan Desain Terbaik
Paris sendiri telah selangkah lebih dekat untuk mewujudkan konsep ini. Tak hanya dari segi tata kota, namun administratif seperti pengadaan protokol keamanan kota, adanya peraturan baru dan denda yang ketat soal keamanan dan ketertiban juga mulai diterapkan di kota ini. Pemerintahnya menyatakan bahwa konsep ini akan siap dalam 3 tahun ke depan, dengan jalur jalan utama berupa lajur sepeda dan pedestrian.
Walaupun beberapa kota besar di dunia dinilai tidak cocok untuk menerapkan konsep ini, namun ide ini telah banyak menginspirasi pemerintah kota di berbagai belahan dunia untuk menciptakan sebuah kota dengan konsep masa depan di mana penghuninya merasa saling terikat dan mengurangi emisi gas dari kendaraan bermotor untuk bumi yang lebih sehat.
Sumber foto: 15-Minute City, Paris en Commun
Teks oleh: Atsmara Tsaniya
-