-
Foto teaser: Arata Isozaki / The Pritzker Architecture Prize
The winner is announced!
Penghargaan tertinggi di dunia arsitektur, yaitu Pritzker Architecture Prize telah mengumumkan arsitek Arata Isozaki sebagai Laureate pada 5 Maret 2019. Untuk menselebrasi penghargaan ini, acara penobatan akan dilangsungkan pada bulan Mei di Château de Versailles, Paris bersama dengan public lecture oleh sang arsitek.
Pritzker Architecture Prize merupakan penghargaan yang diberikan kepada arsitek yang masih aktif dalam dunia praktisi arsitektur yang mendemonstrasikan talenta, visi, dan komitmen untuk menghasilkan kontribusi signifikan dan konsisten kepada kemanusiaan dan built environtment melalui arsitektur.
Arata Isozaki / Plane Site / Archdaily
Arata Isozaki merupakan peraih Pritzker Architecture prize yang ke-49 dan arsitek kedelapan dari Jepang yang meraih penghargaan ini.
Oita Prefectural Library / Yasuhiro Ishimoto / Pritzker Architecture Prize
Arsitek yang dilahirkan di Oita, Jepang ini telah memupuk karir sebagai arsitek sejak tahun 1960-an. Dalam perancangan desain, beliau tidak menitikberatkan dirinya untuk menerapkan kepada satu gaya desain secara khusus. Terlihat dalam perkembangan karirnya, beliau mengusung konsep dengan gaya vernacular hingga high technology.
Domus La Casa del Hombre / Hisao Suzuki / Pritzker Architecture Prize
Nara Centennial Hall / Hisao Suzuki / Pritzker Architectur Prize
Dalam praktiknya, Arata dikenal dengan forward thinking dalam merancang konsep arsitektur sehingga kerap kali beberapa desainnya dianggap mengusung gaya futuristik.
City in The Air (1962) / Osamu Murai / The Pritzker Architecture Prize
Salah satunya adalah konsep City in The Air (1962), master plan untuk kawasan Shinjuku, Tokyo, Jepang. Desain ini merespon kebutuhan akan urbanisasi yang tumbuh dengan cepat sehingga sang arsitek menghadirkan konsep gedung, residensial, transportasi yang berada di atas kota yang telah menua.
"In-between space, sound and sound, there are silences apart, pauses. That's called Ma. Space is important; in-between space is more important", - Arata Isozaki (2017)
Keberadaan in-between space dianggap hal krusial dalam perancangan desain bagi Arata.
Entrance hall the Museum of Modern Art, Gunma (1974) / Yasuhiro Ishimoto / Pritzker Architecture Prize
Begitu pula dengan pendekatan desain yang sesuai konteks dan memenuhi kebutuhan spesifik bagi proyek tersebut.
Qatar National Convention Center (2011) / Hisao Suzuki / Pritzker Architecture Prize
Beberapa karya signifikan dalam karir Arata adalah Art Tower Mito (Ibaraki, Jepang), The Museum of Contemporary Art (Los Angeles, Amerika), dan Palau D’Esports Sant Jordi (Barcelona, Spanyol).
Art Tower Mito (1990) / Yasuhiro Ishimoto / Pritzker Prize
Palau Sant Jordi / Hisao Suzuki / Pritzker Architecture Prize
Foto teaser: Arata Isozaki / The Pritzker Architecture Prize
-