-
5 Fakta Hagia Sophia, Katedral yang Diubah jadi Masjid
Jika Anda berkunjung ke Istanbul, Turki, Anda pasti menyadari kehadiran bangunan megah empat menara dengan kubah yang disebut Hagia Sophia.
Baru-baru ini, presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan telah mengubah fungsi Hagia Sophia yang dahulu menjadi objek wisata dan museum, kini kembali menjadi masjid.
Keputusan tersebut menimbulkan pro-kontra karena Hagia Sophia tidak bisa dilepaskan dari sejarah pergolakan bangsa Turki yang dinamis. Berikut CASA Indonesia beberkan 5 Fakta menarik mengenai Hagia Sophia.
1. Sudah dibangun sejak tahun 537
Anadolu Agency (Dok. Lokman Akkaya)
Berdirinya Hagia Sophia tidak bisa dilepaskan dari kejayaan kekaisaran Byzantium dan ibu kotanya yang paling masyhur, Konstantinopel.
Sebagai wujud kemashyuran tersebut, Kaisar Byzantium Yustinian I memerintahkan bawahannya untuk membangun katedral besar yang disebut Hagia Sophia pada tahun 537.
Baca juga: Tempat Nongkrong Baru di Tengah Pandemi? Cek di Sini!
Hagia Sophia memiliki arti "kebijaksanaan", atau juga bisa merujuk kepada Santa Sofia, martir dari Roma.
2. Bukti tingginya perabadan arsitektur Byzantium
Before Travel Turkey
Sebagai katedral yang dikategorikan terbesar di dunia dan dapat bertahan ribuan tahun lamanya, pengerjaan bangunan tersebut hanya memakan waktu lima tahun.
Yustinian 1 lalu mengutus dua arsitek, Anthemius of Tralles dan Isidorus of Miletus untuk mengepalai proyek pengerjaan dan pembangunan kubah.
Kemegahan arsitektur Byzantium tersebut terpancar melalui penggunaan kubah yang langsung terlihat jelas dari luar.
Dari dalam, interior tampil menakjubkan berkat penggunaan ceiling setinggi 64 meter dengan kubah utama berdiameter 33 meter dan dikelilingi oleh kubah-kubah kecil sehingga interiornya terasa semakin lebar.
3. Dibangun dari 30 juta keping lantai mosaik emas
Detail dari Mosaics of the Deesis di dalam Hagia Sophia yang dibuat pada abad ke-13 / Pallas Web
Yustinian I memang tidak setengah-setengah saat membangun Hagia Sophia, untuk mendemonstrasikan kekayaannya, dia mengaplikasikan puluhan juta keping emas pada interior Hagia Sophia, mulai lantai, hingga langit-langit.
4. Elemen menara mulai ditambahkan setelah Konstantinopel jatuh
Salah satu minaret dilihat dari dekat / Flickr (Dok. George Rex)
Namun kejayaan Kekaisaran Byzantium tidak abadi. Dikalahkan oleh Kekaisaran Ottoman dalam perang pada tahun 1453, jatuhnya Konstantinopel harus membuat Hagia Sophia beralih fungsi sebagai masjid dan dinamakan Aya Sofya.
Baca juga: Monumen Ikonis Jepang Terancam Hilang Akibat Covid-19
Pemugaran pun mulai dilakukan, lantai mosaik diplaster ulang dan ditutup, beberapa relik dan patung dihancurkan.
Dari luar, empat minaret atau menara di sekeliling kubah dirancang sehingga Hagia Sophia menjadi objek arsitektur menakjubkan yang menggabungkan arsitektur kristen dan islam.
5. Diubah menjadi museum oleh pemimpin sekuler
Getty Images
Pada tahun 1935, oleh Mustafa Kemal Ataturk, Presiden pertama dan pendiri Republik Turki, Masjid Aya Sofya diubah lagi menjadi museum. Restorasi lalu dilakukan dan beberapa ornamen mosaik yang ditutupi kembali dibuka.
Teaser: Getty Images
-