Pemusik Primary berujar dalam salah satu lagunya bahwa,”It’s as if i see you and don’t see you”. Pemikiran ini muncul saat melihat produk terbuat dari material transparan (kaca, akrilik, dan resin).
Bertolak belakang dengan pemikiran bahwa material transparan cenderung lebih rapuh ketimbang material lainnya, berbagai desainer tampak menciptakan terobosan baru dengan material ini. Permukaan yang tembus pandang ini ternyata menyembunyikan beragam potensi dan dapat menjadi aksen lucu saat diterapkan di interior rumah.
Baca juga, Mengenal Akrilik, Ini 17 Inspirasi Aplikasinya di Rumah
Hasilnya adalah produk berbentuk unik yang dapat menjadi pilihan elemen interior menggemaskan bagi interior rumah Anda. Berikut deretan kompilasi CASA Indonesia akan tren teranyar di dunia desain ini.
Desainer menerjemahkan kembali penyuguhan teh dalam pameran bertajuk You are Welcome berupa rangkaian gelas bertekstur dalam beragam pilihan warna pastel.
Lembutnya material resin yang digubah oleh Gaetano Pesce pada tahun 1995 menampilkan permukaan transparan berwarna biru dengan kaki berwarna merah.
Oki Sato (Nendo) merancang sekumpulan kursi yang hadir di IMM Cologne 2019 yang mengeksplorasi efek gravitasi terhadap permukaan kaca yang dipanaskan hingga menciptakan penopang tempat duduk berbentuk huruf U.
Stool ciptaan kolaborasi dua studio desain asal Korea Selatan ini hadir di London Design Festival 2019 dan merupakan hasil riset yang menyatukan padatnya material concrete serta permukaan transparan milik akrilik dalam paras unik berkat permainan warna serta bentuk yang diadaptasinya.
Merayakan 100 tahunnya Bauhaus serta tampil di Milan Design Week 2019, desainer menciptakan vas menggemaskan yang terinspirasi dari kostum yang digunakan pada triadic ballet melalui perpaduan bentuk lingkaran dan segitiga.
Baca juga, 10 Tips Dekorasi Rumah Minimalis yang Praktis dan Mudah
Penyatuan tradisi dan inovasi digital tersampaikan dengan lugas melalui koleksi produk yang menggabungkan tanah liat khas Emiratis dan kaca Murano yang hadir pada London Design Fair 2019.
Refleksi penuh warna menyerupai kesan licin saat melihat permukaan minyak menjadi ide utama Artus dalam merancang kursi terbuat dari kaca ini.
Terbuat dari lima permukaan kaca tipis setebal 5 milimeter dengan lima pilihan warna, beragam bias cahaya tercipta saat terpantul pada permukaan meja yang diluncurkan pada Milan Design Week 2019.