Di antara cara untuk menghibur diri dan mengisi waktu luang di masa pandemi ini adalah dengan memulai hobi baru atau melakukan hobi yang dulu belum sempat dilakukan. Tentunya, pilihan kegiatan yang dapat dikerjakan akan terbatas ke dalam rumah sendiri. Karena itu, banyak orang berpaling ke dekorasi rumah. Cara ampuh untuk menghias rumah Anda agar lebih membangkitkan semangat adalah dengan tanaman hias.
Memelihara tanaman hias merupakan suatu tanggung jawab. Tanaman adalah makhluk hidup yang perlu dirawat dan dijaga agar dapat tumbuh dengan subur. Kesalahan yang banyak dilakukan pemula ketika memelihara tanaman untuk pertama kali adalah tidak mengetahui cara merawatnya dengan baik. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah cara menyiram tanaman dengan benar.
Walaupun terdengar sederhana, kegiatan menyiram tanaman tetap membutuhkan kecermatan. Contoh hal yang harus diperhatikan adalah kualitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman. Air merupakan salah satu faktor terbesar dalam pertumbuhan tanaman, sama halnya seperti peran makanan dalam pertumbuhan manusia.
Kualitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman dapat berdampak langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Ada beberapa faktor penting yang dapat berdampak besar kepada tanaman jika air digunakan untuk menyiram tanaman, yaitu tingkat pH, kandungan mineral, suhu, kandungan zat, serta konsentrasi zat larut.
Tidak semua faktor kualitas air harus Anda hafal secara rinci, tetapi jika ingin memelihara tanaman, tidak ada salahnya pula mencari informasi yang lengkap. Yuk, simak beberapa faktor kualitas air yang baik digunakan untuk menyiram tanaman!
Tingkatan pH sesuatu dapat berkisar dari sifat yang asam hingga basa. Air yang bersih seharuanya memiliki tingkatan pH yang netral, yaitu 7. Lebih spesifiknya, tingkat pH yang normal untuk air adalah 6.5 hingga 8.5. Jika air bersifat terlalu asam atau terlalu basa, maka penyiraman justru dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan tanaman atau makhluk hidup lainnya.
Jumlah mineral yang dikandung oleh air agar baik untuk tanaman seharuanya normal. Umumnya, air memang secara alami akan mengandung beberapa mineral baik yang dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Maka itu, sebaiknya jangan gunakan filtered water untuk menyiram tanaman karena kandungan mineral alami air mungkin sudah mengurang atau bahkan habis.
Suhu air yang sebaiknya digunakan untuk menyiram tanaman adalah suhu ruangan atau room temperature. Hal ini penting diperhatikan karena jika menggunakan air yang terlalu panas atau terlalu dingin untuk menyiram tanaman, maka air ini justru dapat mengganggu atau menghambat proses metabolisme tanaman.
Air yang digunakan untuk menyiram tanaman sudah pasti tidak boleh terkontaminasi zat berbahaya. Ini sama halnya dengan racun untuk tubuh manusia. Jika air yang sudah tercemar digunakan untuk menyiram tanaman, maka zat polutan yang ada dalam air akan meresap dan menumpuk di dalam tanaman.
Selain membahayakan pertumbuhan tanaman, hal ini juga berbahaya jika tanaman tersebut dikonsumsi manusia karena zat yang pencemar tersebut akan berpindah ke tubuh manusia.
Air yang baik untuk menyiram tanaman sebaiknya tidak memiliki konsentrasi zat yang sangat tinggi. Jika air yang digunakan untuk menyiram tanaman memiliki konsentrasi zat yang lebih tinggi dari cairan sel tanaman, maka akan menyebabkan terjadinya plasmosis pada sel tanaman yang kemudian dapat mengakibatkan kematian tanaman.
Di antara faktor-faktor tersebut, ada yang dapat Anda atur secara langsung, yaitu suhu air. Tetapi selain itu, Anda hanya patut lebih perhatian dalam memilih air untuk menyiram tanaman. Coba untuk lebih berhati-hati sebelum asal menyiram tanaman dengan sisa air dalam botol semprot Anda.
Contoh cara berhati-hati dalam memilih air untuk tanaman adalah tidak menggunakan air bekas yang sudah tercampur sabun atau sudah berubah warna. Tentunya, air yang sudah tercampur substansi lain atau sudah tidak bening akan memiliki kandungan yang sudah berbeda dari air bersih. Kandungan zat yang tidak dikenal atau tidak cocok dengan tanaman dapat meracuni dan merusak tanaman.
Selain kualitas air, ada banyak hal lain yang dapat berdampak besar dalam memelihara tanaman. Simak beberapa aturan singkat dalam menyiram tanaman agar dapat tumbuh dengan pesat dan optimal!
Waktu yang pas untuk menyiram tanaman adalah di pagi hari ketika udara masih lembap atau di sore hari setelah tanaman terjemur terik matahari. Sebaiknya, tanaman tidak disiram ketika matahari sedang pada titik paling terik karena air akan cepat menguap lagi, mengurangi air yang dapat diserap tanaman dan mengubah suhu tanaman dengan terlalu cepat sehingga mengganggu kesehatan tanaman.
Pastikan Anda menyiram tanaman secukupnya, tidak kekurangan atau berlebihan. Hal ini dapat diketahui dengan mempelajari kebutuhan jenis tanaman yang Anda pelihara. Semakin besar pot, semakin banyak Anda dapat menyiram sekaligus karena tanah dapat menyimpan air sementara pot yang kecil harus disiram sedikit-sedikit secara sering.
Jangan lupa bahwa Anda seharusnya menyiram tanah tempat tumbuhnya tanaman agar air dapat diserap oleh akar. Daun dan batang tanaman tidak perlu ikut disiram karena akan mendapat air yang disalurkan dari akar. Menyiram daun dan batang justru dapat memelihara makhluk hidup lain seperti jamur atau parasit.
Apabila Anda memelihara tanaman di dalam pot yang tidak dilubangi, jangan lupa menguras air yang ada di dalam pot. Jika terlalu banyak air mengendap dan membuat tanah menjadi terlalu lembap secara berkelamaan, maka pertumbuhan tanaman juga akan terganggu.