Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) ke-13 hadir kembali untuk mengobati rasa rindu para pecinta seni. Mengusung konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini ICAD mengusung konsep FGL atau Feel-Good Lab menjadi manifesto kuratorial.
Berfokus pada emosi positif saat bereksperimen, bermain, dan mengutak-atik. Melakukan tindakan yang mungkin berasal dari keingintahuan, keinginan, atau kebutuhan.
Di sana Anda bisa menemukan lebih dari 500 karya, baik dari perupa maupun desainer dengan berbagai bentuk dan ciri khasnya.
Tim Kuratorial ICAD 13 terdiri atas para kurator muda, yaitu Lead Curator, Amanda Ariawan dan Guest Curator, Prananda L. Malasan. Meyakini penciptaan kondisi di mana kita merasa selaras dengan praktik karya yang dilakukan sehari-hari, mengenali hak-hak kita untuk mewujudkan perasaan sejahtera secara emosional di dunia saat ini.
“Berangkat dari manifesto tersebut, pameran ICAD 13 nantinya akan diperlakukan sebagai laboratorium eksperimental, untuk mencapai atau mengungkapkan pemikiran kritis seputar keadaan ini; ruang di mana seniman, desainer, dan publik dapat mengeksplorasi, mengaktifkan, dan mengolah perasaan mereka kembali,” ungkap Lead Curator ICAD 13, Amanda Ariawan.
Karya-karya yang ditampilkan bertemakan kepedulian dan humor, serta emosi-emosi kontras yang ada di sekitarnya.
Beberapa hal unik yang bisa ditemukan di ICAD 13, yaitu:
Ada tes karakter diri yang bisa dilakukan secara hybrid. Cara mengaksesnya sangat mudah, cukup scan barcode yang disediakan dan akan tersedia langkah-langkahnya dan bisa langsung Anda ikuti hingga akhir. Setelahnya, akan keluar hasil bagaimana karakter diri anda menurut tes tersebut.
Karya Jalanpulang yang membungkus fasad hotel terpajang di depan grandkemang Jakarta dan menjadi salah satu iconic pada ICAD ke-13 kali ini.
Dinamai La Luce Di Asmara, diambil dari bahasa Milan yang memiliki arti Cahaya Asmara. Bekerjasama dengan sahabatnya, Adin Ibrahim yang sama-sama menempuh pendidikan di Milan, Asmara Abigail terinspirasi dari sejarah kota Milan. Instalasi lampu ini terletak di sudut lorong lantai dua grandkemang Jakarta.
Kamar ini didesain oleh Widi Pangestu, Sasanti Puri Ardini, dan Theyvapaalan S. Jayaratnam dengan bahan-bahan alami, mulai dari kayu dan kulit, hingga warna yang merupakan hasil eksperimen.
Psychedelic Room ciptaan Ramadhan Bouqie yang berusaha bermain dengan jiwa manusia. Berbeda dengan konsep kamar sebelumnya, kamar yang didesain oleh Ramadhan Bougie ini bisa bersinar saat ruangan gelap, meninggalkan kesan tersendiri dalam jiwa yang berada di dalamnya.
Benyamin Suaeb merupakan aktor, penyanyi, pelawak, bahkan produser yang populer pada zamannya. Tribut ini dibuat agar semua orang dapat merasakan hal positif yang ditinggalkan oleh Benyamin Suaeb, sekaligus memperkenalkan karya-karya milik beliau yang tak pernah luput dimakan waktu.
Pameran ini berlangsung sejak tanggal 13 Oktober hingga 26 November 2023 di grandkemang Jakarta. ICAD 13 dibuka untuk publik secara gratis dan bisa dikunjungi dengan cara registrasi online melalui website ICAD http://www.arturaicad.com./