Sedang rencana membangun rumah idaman, namun Anda bingung apa yang harus diperhatikan? CASA Indonesia merangkum beberapa tahap yang harus Anda lakukan saat ingin membangun rumah, mulai dari posisi menghadap rumah, luasan area, hingga budget.
Lokasi rumah yang baik berkaitan dengan arah mata angin, lingkungan sekitar, dan bahkan beberapa orang memperhatikan feng shui. Posisi rumah juga berpengaruh terhadap suhu di dalam rumah. Akan sangat baik jika Anda mendapat rumah yang menghadap arah Timur, agar mendapatkan sinar matahari pagi yang baik.
Jika rumah menghadap langsung ke arah barat, eksterior rumah perlu disiasati dengan menggunakan secondary skin atau panel tambahan. Contohnya seperti pada rumah yang menggunakan sunscreen dari rotan sintesis.
Desain rumah satu lantai lebih mudah dirancang karena elemen desain yang diperhatikan cenderung lebih sedikit. Jika Anda memiliki ukuran tanah yang luas, tipe rumah ini sangat cocok, karena bisa memaksimalkan area sebanyak mungkin. Jangan lupa hadirkan taman agar rumah terasa segar. Untuk keluarga muda cukup memilih rumah satu lantai berukuran 100 meter persegi dengan 2 kamar tidur.
Rumah berlantai dua atau bahkan tiga banyak ditemukan di perumahan kluster. Tipe rumah ini cocok untuk keluarga kecil, karena fungsi ruangan bisa bertumbuh seiringnya bertambah personil keluarga.
Baca juga: 9 Desain Rumah Idaman yang Paling Disukai Banyak Orang
Biaya membangun rumah sangat beragam, tergantung dari kontraktor yang Anda pilih. Beda kawasan, beda harga. Biasanya kontraktor akan memberi gambaran biaya dari harga per meter persegi. Kini, harga borongan per meter persegi bisa dimulai dari Rp 3.000.000 - Rp 10.000.000 (tentatif). Harga borongan biasanya sudah meliputi biaya material dan tukang.
Namun, biaya itu bisa berubah tergantung dengan model rumah yang Anda pilih. Semakin kompleks desainnya, harga tentu akan mengikuti. Pilih kontraktor dengan bijak dan bisa dipercayai.
Mencari referensi di internet begitu mudah dan banyak ditemukan, terutama melalui website dan majalah CASA Indonesia. Namun terkadang Anda kesulitan menemukan apa yang Anda butuhkan dan inginkan. Untuk itu, konsultasikan dengan desainer interior atau arsitek rumah Anda. Karena sebagai pakarnya, mereka bisa menerjemahkan kebutuhan klien dalam bentuk 3D dan memberi saran akan tren desain terkini.
Tergantung pada warna yang digunakan, interior rumah dapat memancarkan bermacam-macam suasana. Hal ini mempengaruhi karakter atau mood ruang seperti apa yang ingin dihadirkan oleh penghuni rumah. Warna terang cenderung memberi kesan luas pada ruangan, karena sifatnya yang memantulkan cahaya.
Baca juga: Sulap Rumah dengan Paduan Warna Cat Rumah Minimalis Ini
Berapa pun luas tanah yang Anda miliki, sebisa mungkin menyediakan area khusus taman karena khasiatnya cukup banyak. Mengutip dari Aldo Feandri yang membahas tentang Arsitektur dan Sustainabilitas, disadari atau tidak, manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk menyukai alam. Edward O. Wilson pada tahun 1984 dalam bukunya: Biophilia, The Human Bond with Other Species, mendefinisikan biophilia sebagai kecenderungan bawaan untuk fokus pada kehidupan dan proses-proses yang menyerupai kehidupan (E.O. Wilson, 1984).
Taman bisa memberikan pemandangan segar untuk mata dan udara yang baik untuk rumah. Hijaunya tanaman dapat membuat suasana ruangan menjadi sejuk dan segar. Tak hanya dari segi visual, hadirnya tanaman di rumah juga memperbaiki sirkulasi udara. Memiliki taman atau sekadar pot anaman hijau kini menjadi tren gaya hidup serba sehat.
Baca juga: 12 Inspirasi Taman Rumah Minimalis di Lahan Kecil
Sudah sangat umum masyarakat menggunakan AC sebagai penyejuk ruangan, namun penggunaan yang terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan, terutama membuat kulit menjadi kering. Kipas angin merupakan perangkat penyejuk alternatif dengan konsumsi listrik relatif kecil dibandingkan AC, walaupun tidak dapat difungsikan untuk menurunkan suhu ruangan.
Jika memungkinkan, rancang ceiling rumah tinggi pada area utama untuk membantu perputaran udara di dalam rumah. Tinggi double height ceiling biasanya berkisar 7 hingga 8 meter. Sistem ini bisa digunakan untuk rumah satu lantai ataupun lebih.
Baca juga: 10 Tips Menciptakan Rumah Sehat untuk Keluarga
Walaupun sudah dicetuskan sejak tahun 1980, namun istilah desain biophilic mulai marak dibicarakan lagi. Desain biophilic dihadirkan untuk mengembalikan kedekatan manusia dengan alam sehingga mampu mengurangi stress. Caranya dengan memasukan tanaman hias di dalam rumah, beri penerangan alami dengan jendela dan pintu kaca besar, serta memasukan material-material natural untuk suasana yang nyaman.
Memaksimalkan area dengan memilih furnitur yang bijak bisa menjadi alternatif untuk memberikan ruang bagi udara dan cahaya masuk ke dalam rumah. Semakin sedikit furnitur yang diletakan, ruangan akan terasa semakin lapang. Pemilihan material kayu dan warna netral pada furnitur serta taman kering di balkon dapat memberikan kesan sejuk dan lapang dalam kesederhanaan desain. Pilihlah sesuai dengan selera Anda dan jadikan rumah Anda sebagai cerminan kepribadian Anda.
Apakah Anda suka membaca buku atau bermain musik, namun rumah Anda kecil? Tidak masalah! Untuk memberikan inspirasi saat bekerja, sediakan sofa panjang untuk membaca buku di sudut jendela atau bawah tangga. Tambahkan dudukan dan bantal yang empuk, serta lampu dengan penerangan yang cukup. Seketika area bawah tangga Anda menjadi sudut nyaman untuk me-time dan membaca buku. Desain sofa dan rak built-in sangat optimal rumah kecil dan tidak memakan tempat.
Baca juga: 23 Desain Ruang Kerja yang Membuat Anda Fokus di Rumah