Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki kontur dataran yang beragam. Dengan kondisi alam yang sedemikian rupa, hal tersebut kerap kali menjadi masalah dalam merancang bangunan baru. Apalagi jika lahan tersebut berada di pelosok daerah. 





Berangkat dari keadaan tersebut, arsitek kelahiran Jerman kini berbasis di Bali, Alexis Dornier mulai bereksperimen dalam mencari solusi untuk menghadirkan bangunan layak guna di kawasan remote. Ia menawarkan Stilt Studio, sebuah fabricated villa yang menggunakan konstruksi tensile. Prinsip konstruksi ini sering digunakan pada desain tenda. Alexis menggunakan rangkaian tiang baja untuk menopang bangunan multi level.


Baca juga: Ruang Terbuka Nan Puitis Karya Junya Ishigami






Menurut Alexis, rancangan ini sangat mudah diaplikasikan di berbagai area. Selain itu penggunaan material tambahan seperti dinding dan lantainya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga setiap bangunan memiliki ciri khasnya sendiri.


Baca juga: Persinggahan Tepat di Tepi Sungai Mekong




Di dalam desain Stilt Studio juga terdapat struktur overhang pada bagian atap yang dapat berfungsi untuk mengurangi intensitas panas matahari, menampung air hujan, ventilasi, serta rangka untuk panel surya. Fitur tersebut teraplikasi agar para penghuninya menyumbang kontribusi dalam mengurangi jejak karbon.


Sumber foto: dok. Alexis Dornier / Design Boom