Pencahayaan merupakan salah satu kriteria esensial untuk sebuah tempat tinggal yang nyaman. Menghadirkan fungsionalitas, keindahan sekaligus keunikan. Lighting menjadi hal yang dapat menunjukkan taste, love serta passion.

Berangkat dari keinginan untuk terus memperlihatkan sejarah dari 'Made in Italy', para siswa dari Master Product Design di Domus Academy berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Rotaliana, sebuah perusahaan terdepan di bidang desain pencahayaan.






Selama proses workshop yang berfokus pada Advanced Design and Processes, para siswa menginvestigasi lingkungan sekitarnya untuk mengenal dan menemukan sebuah konteks khusus yang nantinya akan dieksplor lebih luas. Bertujuan untuk menciptakan perspektif baru di mana lampu atau cahaya dapat merepresentasikan kegiatan manusia di dalam sebuah lingkungan yang terus berubah.

Tipe lampu baru yang ditemukan tidak begitu berbeda dari lampu tradisional pada umumnya, tetapi terdapat hal yang cukup membedakan yaitu, lampu-lampu baru temuan para siswa ini memiliki hubungan yang cukup erat dengan perilaku manusia sehari-hari.


Baca juga, Pencahayaan Indoor Masa Kini Serupa Cahaya Alami


Tantangan selanjutnya adalah menemukan cara untuk membebaskan lampu dan cahaya dari bentuk tradisionalnya yang terhubung dengan kabel. Beberapa cara yang dicoba antara lain adalah memanfaatkan lampu-lampu yang mobile, portable serta rechargeable.




Dari proses di atas lahirlah AST, sebuah proyek yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh di dalam rumah dengan bantuan cahaya yang membentuk bayangan playful pada dinding. Didesain oleh Debalina Das dan Anabelle Ronnberg, lampu AST terinspirasi dari bentuk-bentuk natural batang sebuah pohon. Nama AST sendiri berasal dari bahasa Jerman yang memiliki arti batang pohon.


Baca juga, Hadirkan Pengalaman Baru! Kreasi Desainer Muda untuk Kartell


AST memiliki ukuran yang cenderung kecil dengan desain yang cukup sederhana dan compact, hal ini menguntungkan karena mempermudah pergantian posisi dari lampu sesuai kebutuhan. Secara desain, lampu ini merupakan lampu portable dan wireless yang dapat di-charge melalui universal USB -port.

Das dan Ronnberg juga melengkapi lampu ini dengan sebuah layar kecil, speaker dan sensor yang dapat mengindikasi saat tanaman perlu untuk disiram.




Selain AST, ada juga Watson yang merupakan hasil karya Francesca Caronna dan Laura Morelli. Dua desainer muda ini menciptakan Watson dengan tujuan melepas karakteristik lampu pada umumnya.






Hasil research mereka melahirkan lampu portable telescopic yang dapat mengcover seluruh bagian dari rumah dengan tetap menyesuaikan kebutuhan masing-masing ruangan. Didominasi warna putih, lampu dengan desain yang sleek dan minimalis ini dapat disesuaikan menggunakan intuitive gesture mulai dari ukuran 40 cm dan 120 cm.




Tidak hanya itu, karena lampu ini memiliki bagian yang telescopic maka dapat mengeluarkan diffuse light serta direct light, sesuai kebutuhan. Saat ditutup, Watson berubah menjadi lebih compact dan easy-to-carry.


Teks oleh: Shabrina P. Nisakara
Sumber foto: Domus Academy