Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meresmikan bangunan infrastruktur sarana dan prasarana penunjang di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tujuan meningkatkan kunjungan bagi para wisatawan ke Labuan Bajo.


Salah satunya adalah Waterfront Pantai Marina, dermaga Labuan Bajo yang kini disulap menjadi dermaga pariwisata dengan wujud terinspirasi dari konsep kepulauan dan perbukitan. Selain itu, kawasan ini juga menjadi salah satu venue selama perhelatan KTT ASEAN 2023 yang berlangsung sejak 9 Mei 2023. Nantinya, petinggi dunia yang menghadiri KTT ASEAN 2023 akan diajak untuk menikmati sunset dari kapal pinisi lalu berlabuh di Waterfront Pantai Marina. 




Tak hanya itu saja, KM Sinabung yang disulap menjadi hotel terapung serta Kapal Perang Republik Indonesia yang digunakan sebagai rumah sakit terapung juga ditempatkan di kawasan ini. Untuk KM Sinabung dapat digunakan oleh media serta tim pendamping KTT ASEAN 2023 secara gratis dari tanggal 6 sampai 12 Mei 2023.




Keindahan dari Pantai Labuan Bajo ini tetap harus dijaga, mengingat daerah wisata ini menjadi salah satu venue KTT ASEAN 2023 dan berpotensi menjadi waterfront terbaik di dunia. Selain fasilitasnya yang sekarang jauh lebih memadai daripada sebelumnya, banyak juga desain-desain menarik perhatian pada pembangunan ini.




Yori Antar (Han Awal & Partners Architects) mengambil peran sangat penting dalam pembangunan tersebut. Dimulai dari pembangunan Waterfront, Puncak Waringin, Batu Cermin, Anjungan Jalan dan Rinca.




Menariknya lagi, di bagian tengah Waterfront Pantai Marina terletak patung Penjuru Angin ciptaan Sunaryo sebagai simbol yang menambah daya tarik di kawasan ini.






“Abipraya sebagai salah satu BUMN konstruksi kredibel, memberikan kontribusi penuh dalam upaya mendukung kesuksesan Presidensi G20 dengan mempercantik Labuan Bajo," ungkap Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.




Pantai Marina-Bukit Pramuka menjadi salah satu kawasan yang menjadi pusat pembangunan project ini.  Kawasan Waterfront terbagi menjadi lima zona yang dibagi yaitu,  Zona 1 kawasan Bukit Pramuka yang ditujukan untuk para pejalan kaki atau promenade.




Zona 2 di Kampung Air dan Zona 3 di bagian Dermaga, yang bisa digunakan untuk penyelenggaraan event entertaiment dan meeting. Sedangkan untuk Zona 4 di kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), dan Zona 5 di daerah Kampung Ujung dibangun untuk Zona para pengunjung mencari informasi dan layanan publik, tepatnya di Tourist Information Center (TIC).


Sumber foto: Dian Rosalia (PUPR)
Teks oleh: Asyifa Ar'rifqu H.P