Sampah plastik sekali pakai ada di mana-mana. Anda bisa menemukannya dalam bentuk kantong plastik, botol minum, hingga plastik sachet yang digunakan sehari-hari.
Sampah plastik yang membutuhkan waktu beratus-ratus tahun untuk terdekompos ini menginspirasi desainer Jeffrey Simpson dan Angus Ware dari Heliograf, brand desain asal Australia.
Di Jepang, sachet kecap asin yang biasa digunakan untuk sushi sering kali tampil dalam bentuk ikan kecil berbahan polyethylene. Ironisnya, sachet berbentuk ikan tersebut akan menjadi sampah plastik dan berpotensi mengontaminasi kehidupan binatang di laut.
Baca juga: Keren! Papan Skate ini Terbuat dari Sampah Plastik
Untuk memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan, Jeffrey dan Angus mendesain lampu Light Soy. Sesuai namanya, lampu tersebut memang menyerupai sachet plastik berbentuk ikan yang populer di Jepang sejak 1950-an.
Pengembangan desain lampu itu sendiri membutuhkan waktu tiga tahun, di mana dua tahunnya sendiri dihabiskan sang desainer untuk belajar menyempurnakan teknik meniup kaca.
Light Soy merupakan lampu berbahan kaca borosilicate yang berbentuk ikan. Lampu tersebut memiliki fitur LED hemat energi dan aksesori aluminium powder coated yang menciptakan pencahayaan lembut ketika terpapar sinar.
Baca juga: Motif Teraso Ini Terbuat dari Sampah Plastik?
Lampu Light Soy tersedia dalam dua varian; Light Soy Table Lamp dan Light Soy Pendant light. Varian pertama menggunakan baterai dan bisa diisi ulang menggunakan socket USB-C, sedangkan varian kedua hadir dengan kanopi berbahan aluminium.
Setiap komponen lampu dibuat modular sehingga bisa dibetulkan atau diganti setiap bagiannya.